JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pasukan Khusus Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan operasi khusus terorisme ke barat laut Suriah, tepatnya di kota Idlib, pada Rabu (2/2) malam waktu setempat. Setidaknya 13 orang termasuk warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
Syrian Observatory for Human Rights, yang memantau situasi konflik di Suriah, melaporkan sedikitnya 13 orang tewas akibat serangan yang berdalih membasmi terorisme tersebut.
“Sedikitnya 13 orang tewas, di antara mereka terdapat empat anak-anak dan tiga wanita, dalam operasi itu,” sebut Kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, dalam pernyataannya.
Charles Lister yang merupakan Senior di Middle East Institute, Washington, Amerika Serikat, mengatakan bahwa operasi khusus terorime itu berlangsung lebih dari dua jam. Ia juga menyebut bahwa serangan tersebut merupakan yang terbesar dari operasi khusus terorisme yang dilakukan sebelumnya.
“Jelas mereka menginginkan siapa pun yang masih hidup,” kata Lister seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (3/2).
Terpisah, Sekretaris Pers Pentagon, Markas Besar Departemen Pertahanan AS, John Kirby mengklaim bahwa misi ini berhasil. Namun, ia tak memberikan penjelasan rinci terkait siapa yang menjadi target dan korban akibat serangan tersebut.
“Tidak ada korban (dari Operasi Khusus) ini. Informasi lebih lanjut akan diberikan saat tersedia,” kata Kirby.
“Tidak ada korban dari pihak Amerika Serikat. Informasi lebih lanjut akan diberikan saat tersedia,” imbuhnya.
Sementara itu media pemberitaan, Reuters melaporkan bahwa serangan tersebut diyakini menargetkan seseorang yang diduga kuat berafiliasi dengan jaringan Al-Qaeda. Namun hingga saat ini, belum ada informasi mengenai indentitas orang yang menjadi target utama dalam operasi tersebut.