JAKARTA, HOLOPIS.COM Amerika Serikat akan kirimkan sekitar 3.000 tentara ke Polandia dan Romania untuk melindungi Eropa Timur akibat adanya potensi serangan dari Rusia di dekat Ukraina.

Terlepas dari semua peringatan AS, Rusia mengaku tidak punya rencana untuk invasi Ukraina, dan mengolok Inggris dengan mengatakan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson tampaknya bingung dan ignoran.

“Sepanjang ia mengambil tindakan agresif, kita akan mengambil tindakan dan memastikan kepada sekutu NATO dan Eropa Timur bahwa kami ada di sini,” kata Presiden AS Joe Biden.

Sementara itu, sebuah skuadron Stryker dari sekitar 1.000 anggota layanan AS yang berbasis di Vilseck, Jerman akan dikirim ke Rumania.

Lalu sekitar 1.700 anggota layanan, terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia, dan 300 lainnya akan pindah dari Fort Bragg ke Jerman.

Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan, tindakan AS adalah tanda solidaritas yang kuat. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyambutnya, dengan mengatakan bahwa tanggapan aliansi terhadap Rusia bersifat defensif dan proporsional.

Presiden Prancis Emmanual Macron mengatakan ia akan membahas krisis ini dengan Presiden Biden dan kemungkinan akan berangkat ke Rusia untuk bertemu dengan Putin.

Tujuannya adalah untuk menghindari ketegangan yang menginkat. Tak hanya Macron, Kanselor Jerman Olaf Scholz juga akan bertemu dengan Putin, meski tak memberitahu waktu pastinya.

Perlu diketahui, Moskow telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dan mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan militer jika tuntutannya tidak dipenuhi, termasuk janji NATO untuk tidak pernah mengakui Kyiv.