KALTIM, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi meminta agar pengawasan di enam provinsi yang penyebaran transmisi lokal varian Omicronnya meningkat bisa semakin diperketat.

Permintaan Jokowi itu merupakan satu dari empat arahan yang disampaikannya dalam evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat memimpin rapat terbatas, Senin (31/1).

“Tetap tenang, tidak usah panik tapi harus tetap waspada, kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri terutama 3M yang masif, dan juga pelacakan kontak erat, ini seperti yang sudah kita lakukan,” pinta Jokowi.

6 provinsi tersebut antara lain ; DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur.

Jokowi juga turut meminta jajarannya untuk menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif COVID-19 di Tanah Air, utamanya varian Omicron. Sebab, jika melihat karakteristik varian Omicron, maka penguatan bagian hilir harus dilakukan sebagai upaya penanganan jangka pendek.

“Dalam jangka pendek kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedisin. Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina dari luar negeri yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Sedangkan arahan keempat adalah Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di seluruh Tanah Air.

“Yang terakhir, terkait dengan vaksin, saya minta terus dipercepat vaksinasi yang satu, dua, tetapi juga saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia,” pungkasnya.