JAKARTA, HOLOPIS.COMPresiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga provinsi, termasuk DKI Jakarta dievaluasi.

“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi seperti dikutip dari situs Setkab, Selasa (1/2).

Mengingat tingkat penularan varian Omicron tinggi, Jokowi meminta perlakuan berbeda dalam penanganan terkait Omicron ini.

Orang nomor satu di RI tersebut meminta penanganan dimulai dari hilir, yakni edukasi sampai dengan penyediaan obat-obatan

“Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” ujarnya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta transmisi lokal terus dicegah, terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi penyumbang kasus Covid-19 terbesar di Indonesia.

Ia pun mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Covid-19, khususnya varian Omicron.

“Di bagian hulu saya minta dilakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar. Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan,” imbuh Jokowi.