HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jaringan jalan tol di Indonesia terus berkembang pesat. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat, hingga akhir 2025, total panjang jalan tol yang telah beroperasi mencapai 3.115,98 kilometer (km).
Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 76 ruas tol kini sudah aktif dan dikelola oleh 55 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Keberadaan tol-tol ini menjadi tulang punggung konektivitas nasional, mulai dari pusat ekonomi di Pulau Jawa hingga kawasan strategis di Sumatera dan Kalimantan.
Mengutip situs Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Selasa (30/12/2025), ruas jalan tol yang beroperasi tersebar luas dan mencakup berbagai proyek strategis nasional.
Tol-tol tersebut tidak hanya berfungsi mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga memperkuat distribusi logistik, menekan biaya transportasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Infrastruktur Tol Terus Bertambah
Dengan panjang lebih dari 3.100 km, Indonesia kini masuk jajaran negara dengan pertumbuhan jalan tol tercepat di Asia Tenggara. Pemerintah memastikan pengembangan tol tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga merata ke luar pulau.
Ke depan, pembangunan dan pengoperasian ruas tol baru diharapkan mampu memperkuat konektivitas nasional serta mendukung pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Sebaran Jalan Tol Aktif di Indonesia
DKI Jakarta & Banten
- 6 Ruas Tol DKI (Semanan–Sunter & Sunter–Pulogebang)
- Akses Tanjung Priok
- Bekasi–Cawang–Kampung Melayu
- Cawang–Tanjung Priok–Ancol Timur–Jembatan Tiga/Pluit
- Cawang–Tomang–Pluit
- Cengkareng–Batu Ceper–Kunciran
- Cibitung–Cilincing
- Depok–Antasari
- Jakarta–Bogor–Ciawi (Jagorawi)
- Jakarta–Cikampek
- Jakarta–Cikampek II Elevated
- Jakarta–Tangerang
- JORR Non S
- JORR S (Pondok Pinang–TMII)
- JORR W1 (Kebon Jeruk–Penjaringan)
- JORR W2 Utara
- Kamal–Teluknaga–Rajeg
- Kunciran–Serpong
- Pondok Aren–Bintaro Viaduct–Ulujami
- Pondok Aren–Serpong
- Prof. Dr. Ir. Soedijatmo
- Serpong–Balaraja
- Serpong–Cinere
- Tangerang–Merak
- Serang–Panimbang
Jawa Barat
- Bogor Ring Road
- Ciawi–Sukabumi
- Cikampek–Padalarang
- Cikampek–Palimanan
- Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu)
- Cimanggis–Cibitung
- Padalarang–Cileunyi
- Palimanan–Plumbon–Kanci
- Pejagan–Pemalang
- Pemalang–Batang
- Soreang–Pasir Koja
Jawa Tengah & DI Yogyakarta
- Batang–Semarang
- Kanci–Pejagan
- Semarang–Demak
- Semarang–Solo
- Semarang Seksi ABC
- Solo–Mantingan–Ngawi
- Solo–Yogyakarta–NYIA Kulon Progo
Jawa Timur & Bali
- Gempol–Pandaan
- Gempol–Pasuruan
- Kertosono–Mojokerto
- Krian–Legundi–Bunder–Manyar
- Ngawi–Kertosono–Kediri
- Pandaan–Malang
- Pasuruan–Probolinggo
- SS Waru–Bandara Juanda
- Surabaya–Gempol
- Surabaya–Gresik
- Surabaya–Mojokerto
- Nusa Dua–Ngurah Rai–Benoa (Bali Mandara)
Sumatera
- Bakauheni–Terbanggi Besar
- Belawan–Medan–Tanjung Morawa
- Betung (Sp. Sekayu)–Tempino–Jambi
- Binjai–Langsa
- Indrapura–Kisaran
- Kayuagung–Palembang
- Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu
- Medan–Binjai
- Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi
- Palembang–Simpang Indralaya
- Pekanbaru–Bangkinang–Payakumbuh–Bukittinggi–Padang Panjang–Lubuk Alung–Padang
- Pekanbaru–Kandis–Dumai
- Sigli–Banda Aceh
- Simpang Indralaya–Muara Enim
- Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung
Kalimantan
- Balikpapan–Samarinda
Sulawesi
- Makassar Seksi IV
- Manado–Bitung
- Ujung Pandang Seksi 1, 2, dan 3



