Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Sajen di Lumajang Dirusak Sambil Takbir, Alissa Wahid Beri Komentar

JAKARTA, HOLOPIS.COMKoordinator Gusdurian Nasional, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid memberikan komentarnya terkait adanya video viral seseorang merusak sajen di kawasan erupsi Gunung Semeru Lumajang, Jawa Timur.

Perusakan tersebut disinyalir karena menilai sajen adalah bentuk perbuatan syirik. Bahkan di dalam video tersebut, perusak sembari memekikkan takbir.

Dikatakan Alissa, bahwa keyakinan bahwa sajen adalah bentuk tindakan yang dilarang adalah sah-sah saja.

“Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja,” kata Alissa Wahid, Minggu (9/1).

Namun yang tidak boleh adalah memaksakan bahwa keyakinannya adalah yang paling benar adalah salah. Hal ini karena faktanya banyak orang-orang yang memiliki keyakinan lain yang perlu untuk dihormati, apalagi di tengah bangsa yang majemuk.

“Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh,” tegasnya.

Alissa Wahid
Alissa Aahid.

Bagi Alissa, sebagai seorang yang beriman tidak perlu melakukan hal tersebut. Karena menghormati keyakinan orang lain juga tak kalah penting untuk mengukuhkan ukhuwah berbangsa.

“Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja,” tegasnya.

Screenshot 2022 01 09 10 15 32 46 0b2fce7a16bf2b728d6ffa28c8d60efb

Perlu diketahui, sebuah video ramai menjadi perbincangan banyak kalangan. Video tersebut tampak dua orang mengabadikan sebuah aktifitas perusakan sajen warga.

Seorang pria dengan penutup kepala hitam memakai rompi dan sarung berada di kawasan Desa Sumbersari, Lumajang, Jawa Timur. Pria tersebut mengatakan bahwa sajen-sajen yang ia temukan itu adalah bentuk penyebab Tuhan murka dan menurunkan musibah. Kemudian, ia pun merusak dan membuang hasil sajen tersebut sembari mengucapkan takbir dan mengepalkan tangan kiri ke atas.

“Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah hingga Allah menurunkan adzabnya,” kata pria tersebut.

Sekedar diketahui, bahwa sajen tersebut diketahui adalah bentuk ritual masyarakat untuk ruwatan atau sedekah desa. Biasanya, ritual tersebut adalah permohonan kepada Sang Pencipta untuk keselamatan.

Tidak hanya sajen yang ada di tanah saja, beberapa sajen yang terletak di punden juga dibuang.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Perry Warjiyo Kembali Jabat Ketum ISEI

Perry Warjiyo kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk periode 2024-2027. Ia terpilih secara aklamasi dalam Kongres ISEI XXII 2024 yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah.

Cerita Nur Fatia, Difabel Bergelar Sarjana yang Berhasil Masuk Polisi

Sekolah Polisi Wanita atau Sepolwan Lemdiklat Polri sangat bangga memiliki siswi bernama Nur Fatia Azzahra yang bergelar sarjana psikologi, dengan nilai IPK 3,56.

RESEP : Telur Ceplok Setengah Matang, Nikmat dan Menyehatkan

Meskipun terkesan sederhana, namun telur celpok setengah matang memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh. S
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru