JAKARTA, HOLOPIS.COM Ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan Covid-19 secara bersamaan, infeksi tersebut akan diberi nama ‘Flurona.’

Beberapa kasusnya pun telah dilaporkan di seluruh dunia, dan para ahli mengatakan infeksi ini kemungkinan lebih mudah menular dibandingkan varian Omicron.

Meski demikian menurut ahli, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir jika terinfeksi Flurona.

“Kemungkinan terinfeksi kedua virus itu ada, namun sangat kecil, seperti kemungkinan anda dirampok dua kali di saat yang bersamaan,” kata David Edwards, ilmuwan aerosol dan profesor bioteknologi di Universitas Harvard.

Dilansir dari CNA (6/1), dalam meta-analisis dari berbagai penelitian, para peneliti dari University of Wisconsin menemukan bahwa 19% orang yang dites positif COVID-19 secara bersamaan dites positif untuk patogen lain (yang disebut ‘koinfeksi’).

Mereka juga menemukan bahwa 24% pasien yang didiagnosis dengan COVID-19 akan dites positif untuk patogen yang berbeda (disebut ‘superinfeksi’).

Penelitian ini menggarisbawahi kebutuhan untuk menguji penyakit di luar COVID-19, sehingga seorang pasien dapat diobati dengan benar.

Israel merupakan negara yang sudah mengonfirmasi kasus Flurona.

Seorang wanita hamil pada akhir Desember lalu dinyatakan positif Covid-19 dan flu. Ia belum menerima vaksinasi Covid-19.

Wanita tersebut hanya mengalami gejala ringan dan telah keluar dari rumah sakit.

Sementara itu, Omicron telah menjadi penyebab utama sebagian besar kasus Covid-19 di Israel, yang juga menemukan kenaikan kasus infeksi Influenza pada musim dingin ini.

Tak hanya di Israel, kasus-kasus infeksi ganda ini juga telah dilaporkan di beberapa negara seperto Spanyol, Brazil, dan Amerika Serikat.