JAKARTA, HOLOPIS.COM – Tesla telah dikritik setelah membuka showroom baru di Xinjiang, China, di mana daerah tersebut diduga telah menyiksa masyarakat muslim Uyghur.
Pembuat mobil listrik AS yang dipimpin oleh Elon Musk itu mengumumkan pembukaan di Urumqi, ibukota Xinjiang, pada hari Jumat.
“Mari kita mulai perjalanan serba listrik Xinjiang.” Demikian kata-kata pembukaan showroom tersebut.
Langkah itu mendapat kecaman dari senator Republik AS Marco Rubio serta Dewan Hubungan Amerika-Islam yang berbasis di Washington.
Dilansir dari Skynews (4/1) Tesla belum memberikan repson terkait kabar tersebut.
Tesla didesak untuk menutup showroom dan menghentikan dukungan ekonomi untuk genosida.
Seperti diberitakan di banyak media, China telah dituduh mengurung satu juta orang Uyghur dan anggota minoritas lainnya di Xinjiang.
Amerika Serikat menganggap aksi China tersebut sebagai ‘Genosida’ dan berencana untuk memboikot diplomatis Olimpiade musim dingin China pada bulan depan.
Tak hanya boikot, AS diketahui melarang impor barang-barang dari China, kecuali mereka bisa membuktikan bahwa tidak ada kerja paksa dibalik produksi barang tersebut.
Merespon tuduhan-tuduhan yang diberikan kepadanya, China menyangkal mereka melakukan genosida dan mengatakan bahwa mereka melawan ekstrimisme.
Sementara itu, China merupakan salah satu pasar terbesar China dan merupakan lokasi pabrik pertama di luar Amerika Serikat.