JAKARTA, HOLOPIS.COMWakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah memberikan nasehat kepada Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha Djumaryo untuk menunjukkan mentalitas petarungnya saat berai melakukan manuver di panggung politik.

“Waktu Giring Ganesha nyerang Anies Baswedan bagus, tapi jangan kabur habis itu,” kata Fahri, Kamis (30/12).

Sebagai seorang petarung, maka sudah sepatutnya Giring siap menghadapi berbagai terpaan dan serangan balik dari lawan politik yang ia sasar sebelumnya.

“Hadapi semua anak panah yang masuk, lakukan serangan balik,” ujarnya.

Bagi Fahri, sangat tidak elok seorang Ketua Umum Partai Politik justru hanya berani melempar isu dan serangan politik namun tidak siap menghadapi serangan balik. Apalagi justru hanya mampu berada di balik tameng orang lain, seperti kader partai apalagi nama besar Presiden.

“Jangan kabur apalagi sembunyi di balik orang lain, apalagi pakai nama presiden, dia gak suka,” tegasnya.

Fahri yakin betul, bahwa Presiden Joko Widodo tidak bersedia Giring Ganesha mencoba berlindung di belakangnya dalam situasi ini.

Bahkan Fahri yakin, Presiden menginginkan agar mantan vokalis grup band Nidji itu menghadapi situasi tersebut secara jantan.

“Dia mau kamu berkelahi sendiri,” pungkasnya.

Sebelumnya, saat berpidato di acara HUT PSI ke 7 tahun, Giring Ganesha melakukan manuver politik dengan menyebut bahwa Anies Baswedan adalah pembohong. Bahkan Giring juga menyebut bahwa Anies adalah contoh pejabat publik yang tidak kompeten, apalagi pernah dipecat Presiden Jokowi karena dinilai tidak mampu bekerja. Bahkan Presiden Jokowi yang hadir di dalam acara tersebut terlihat tertawa walaupun masih tetap mengenakan masker.

Selain itu, Giring juga menyatakan PSI tidak akan kompromi dengan siapapun sosok calon pemimpin yang menghalalkan cara-cara politik dengan menggunakan isu sentimen SARA dan pecah belah, apalagi mereka yang mesra dengan kelompok intoleran dan hanya gunakan ayat-ayat kitab suci untuk menjatuhkan lawan politiknya. Bahkan Giring memastikan PSI bakal oposisi jika yang menjadi pemimpin nanti adalah orang dengan kategori tersebut.

Oleh karena itu menurut Giring, mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu tidak pantas menjadi Presiden Republik Indonesia.

Usai melontarkan kalimat-kalimat semacam itu, sontak loyalis Anies Baswedan pasang badan. Mereka saat ini mulai ramai-ramai melakukan serangan balik kepada Giring. Tak elak juga, pengalaman akademisnya pun diobok-obok, sampai status drop out (DO) sebagai Mahasiswa Universitas Paramadina Jakarta pun dibeberkan ke publik.