JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengamat politik yang juga pakar hukum tata negara, Said Salahudin menyatakan diri bergabung dengan Partai Buruh yang saat ini dipimpin oleh Said Iqbal.
Diklaim Said, bahwa alasan dirinya mau lagi bergabung dengan partai politik, karena saat ini ada wadah yang dinilainya memiliki segmen khusus dalam memperjuangkan sesuatu, yakni kelas buruh.
“Ada dua alasan yang mendasari saya memilih Partai Buruh sebagai alat perjuangan. Pertama, partai ini memiliki idealisme. Ideologi dan garis perjuangannya jelas,” kata Said Salahuddin dalam konferensi persnya kemarin, (30/12).
Lebih lanjut dia menguraikan hal itu menjadi pembeda antara Partai Buruh dengan partai politik yang lain.
Faktor figur yang berada di dalam kepengurusan partai dijadikan sebagai alasan yang kedua bagi dirinya bergabung untuk di Partai Buruh. Menurutnya, para pengurus Partai Buruh adalah orang-orang yang memiliki komitmen dan sudah teruji dalam memperjuangkan kepentingan konstituennya.
“Para tokoh buruh itu tidak perlu lagi kita ragukan komitmennya. Sejak dulu mereka secara ikhlas, tanpa pamrih, dan tak pernah kenal lelah selalu konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Lihatlah hasil perjuangan mereka dalam mendorong lahirnya Undang-undang BPJS, misalnya. Rakyat hari ini bisa menikmati fasilitas jaminan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau,” ucapnya.
Soal kenaikan upah dan pemenuhan hak-hak pekerja yang selama ini juga bisa dinikmati oleh buruh beserta keluarganya dikatakan oleh Said merupakan contoh lain dari hasil perjuangan konkret para tokoh serikat pekerja yang kini bergabung dalam kepengurusan Partai Buruh.
Pada bagian lain tokoh nasional yang sering terlibat dalam penyusunan berbagai produk peraturan perundang-undangan Pemilu ini meyakini Partai Buruh dapat berbicara banyak di Pemilu 2024.
“Potensi yang dimiliki oleh partai ini luar biasa. Basis keanggotaan partai tidak hanya terbatas pada kelompok buruh saja. Tetapi ada juga nelayan, petani, mahasiswa, guru honor, rakyat miskin kota, kelompok perempuan, pembantu rumah tangga, ojek online, pedagang pasar, kaki lima, serta elemen masyakarat lainnya. Bergabungnya banyak elemen masyarakat itu membuat saya optimis Partai Buruh akan berjaya di Pemilu nanti,” ucapnya.
Dalam kepengurusan dewan pimpinan pusat Partai Buruh yang kini menggunakan sebutan “Komite Eksekutif atau Executive Committee (Exco)”. Sementara itu, Said Salahudin menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian Strategis Kepesertaan dan Pemenangan (BPSKP) Partai Buruh. Badan ini berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden Partai.
Selain itu, pakar di bidang Pemilu ini juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Khusus (Timsus) Pemenangan Partai Buruh. Tugas utama Timsus adalah memastikan Partai Buruh dapat menjadi Peserta Pemilu 2024 dan lolos ambang batas parlemen atau ‘parliamentary threshold’.
Said Salahudin sebelumnya sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Tepat di Hari Pahlawan 10 November 2021 ia menyatakan berhenti dari jabatan pengurus dan keanggotaan partai tersebut karena merasa sudah tidak cocok dengan Ketua Umum yakni Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien.