MALUKU, HOLOPIS.COM – Pasca gempa dengan magnitudo 7,4 yang terjadi di Maluku Barat Daya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung melakukan pemantauan dampak yang diakibatkan dari gempa tersebut.
Koordinasi terus dilakukan bersama adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya.
“Pihak BPBD masih melakukan pemantauan dampak dan situasi pasca-gempa,” jelas Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalaui keterangan resminya, Kamis (30/12).
Dari laporan awal yang ada, BPBD setempat menyebutkan gempa yang cukup kencang itu membuat warga panik untuk menyelamatkan diri.
“BPBD Kabupaten MBD melaporkan warganya merasakan guncangan kuat sekitar tiga detik. Guncangan mengakibatkan warga panik hingga keluar rumah,” kata dia
Abdul Muhari menjelaskan jika dilihat berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Maluku Barat Daya masuk dalam wilayah yang berpotensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
“Sebanyak 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan yang teridentifikasi pada potensi bahaya tersebut. Kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kategori sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat untuk selalu waspada terhadap gempa susulan yang berpotensi tsunami. Meski demikian, gempa M 7,4 ini dinyatakan tak berpotensi tsunami.
“Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak memicu terjadinya tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami,” kata dia.
