JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara Ke-73, yang dilaksanakan dihadapan Patung Presiden Soekarno kala menunggang kuda dan monumen Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di lapangan Bela Negara Kemhan Jakarta, Minggu (19/12).
Dalam kesempatan tersebut, Menhan sampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo. Bahwa tema ‘Semangat Bela Negaraku, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh’ yang diangkat dalam Hari Bela Negara Ke 73 ini, mengisyaratkan kita untuk terus mengobarkan mengimplementasikan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara serta tetap tumbuh bersama-sama berjuang pantang menyerah menuju Indonesia Maju.
Dihadapan seluruh peserta upacara, Prabowo Subianto tegaskan, hari ini merupakan hari bersejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. tegas Menhan Prabowo.
Menhan mendorong semangat bela negara sebagai salah satu solusi bangsa untuk bersama-sama melewati krisis pandemi Covid-19.
“Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah, memerlukan daya juang kita sebagai bangsa melewati masa sulit ini, semua negara berlomba-lomba dalan memerangi Pandemi Covid-19 baik melawan virus maupun pemulihan ekonomi negara”
“Bela Negara ini merupakan hak dan kewajiban konstitusional Warga Negara Indonesia. Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing”.
“Kesadaran dalam memenuhi panggilan bela negara dilakukan oleh siapapun tanpa mengenal suku, agama, ras, golongan, apakah dia seorang petani, guru, tentara, dokter, PNS, pedagang, dan profesi lainnya”.
Dari berbagai latar belakang yang berbeda tersebut, bela negara dilakukan sesuai terhadap pengabdian profesi masing-masing. “Seorang petani bekerja keras meningkatkan produksi adalah upaya bela negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Seorang guru berjuang mendidik anak-anak di kawasan perbatasan adalah wujud nyata bela negara, mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Di sisi lain, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun jati diri bangsa yang memiliki skill, knowledge dan attitude yang baik sebagai suatu karateristik sumber daya manusia unggul yang diperlukan di era Revolusi Industri 4.0 menjadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya.
“Bela negara tidak hanya berperang namun juga politik dan diplomasi. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen bangsa berbuat yang terbaik bagi Indonesia dan negara, saya ajak jalankan tugas dan tanggungjawab. Perkokoh tali persatuan saling bantu saling gotong royong optimis, adapun kekurangan yang ada sama-sama kita perbaiki. Kita tunjukan bangsa yang kuat”.