JAKARTA, HOLOPIS.COM – Harga minyak goreng diprediksi masih terus mahal hingga tahun depan. Pasalnya, harga bahan baku minyak goreng, minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dikabarkan masih terbilang tinggi.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, harga CPO diprediksi masih meroket hingga kuartal I tahun depan.
“Saya pastikan sampai akhir kuartal I-2022 masih terjadi (kenaikan harga CPO) trennya masih terus begitu sehingga itu (harga) kemungkinan masih terjadi,” jelas Oke (10/12).
Menurutnya, saat ini harga CPO mencapai USD1.350 per ton atau naik 27,17% dari awal tahun 2021. Pihaknya membutuhkan kajian ulang untuk menentukan harga acuan minyak goreng curah dan kemasan.
Salah seorang ibu rumah tangga di jakarta bernama Nita yang Holopis.com Wawancarai, mengaku kesal dengan kebijakan pemerintah yang menaikan harga minyak goreng. Menurutnya, minyak goreng kebutuhan yang sangat krusial, rakyat menjerit ditambah lagi kondisinya masih pandemi.
“Minyak goreng kebutuhan krusial. Tidak abis Pikir sama kebijakan pemerintah yang menaikan harga minyak goreng hingga tahun depan, rakyat menjerit ekonomi juga lagi susah karena kondisi pandemi. Tolong lah cari solusi, jangan bebanin rakyat!…,” ujar Nita.
Diketahui Harga Minyak Goreng didalam Negeri mengalami kenaikan sejak November 2021 yang lalu. Hingga saat ini, pemerintah menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana yang dibanderol Rp14.000 per liter. Hal ini untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan di natal dan tahun baru.
