JAKARTA, HOLOPIS.COM – World Health Organization (WHO) menyampaikan COVID-19 varian Omicron saat ini ada di 57 negara. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Fitur-fitur tertentu dari Omicron, termasuk penyebaran global dan sejumlah besar mutasi, menunjukkan bahwa hal itu dapat berdampak besar pada perjalanan pandemi COVID-19.

“Kami sekarang mulai melihat gambaran yang konsisten dari peningkatan pesat dalam transmisi, meskipun untuk saat ini tingkat peningkatan yang tepat relatif terhadap varian lain masih sulit untuk diukur,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom (8/12).

Di Afrika Selatan, jumlah kasus Omicron meningkat dengan cepat. Namun, Omicron terdeteksi saat transmisi Delta sangat rendah, sehingga persaingannya kecil.

Oleh karena itu, penting untuk memantau dengan cermat apa yang terjadi di seluruh dunia. Serta perlu memahami apakah Omicron dapat mengalahkan dominasi Delta.

Untuk alasan itu, WHO meminta semua negara untuk meningkatkan pengawasan, pengujian, dan pengurutan.

Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, tetapi masih butuh banyak data untuk menarik kesimpulan yang lebih tegas.