LUMAJANG, HOLOPIS.COM – Jumlah korban meninggal akibat erupsi gunung Semeru, bertambah jadi 39 orang dan 13 orang hilang belum ditemukan.

“Data korban jiwa per hari ini tercatat korban meninggal dunia 39 orang dan hilang 13. Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal,” jelas Abdul Muhari, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12).

Saat ini tim SAR masih mencari warga yang dinyatakan hilang, dan akan fokus di sejumlah desa selama enam hari kedepan.

“Fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan,” ujar Abdul.

Sedangkan jumlah warga yang mengungsi juga terus meningkat, ratusan posko juga sudah tersebar ditiga Kabupaten yakni Lumajang, Malang dan Blitar. Paling banyak berada di Kecamatan Candipuro, sebanyak 2.331 orang.

“Data pos komando (Posko) tanggap darurat awan panas dan guguran Gunung Semeru pada Rabu (8/12/2021), penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian,” ucapnya.

Untuk aset warga, mulai dari rumah hingga hewan ternak, dari data sementara ada 2.970 unit rumah terdampak dan 3.026 ekor hewan ternak dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578.

Sementara itu untuk fasilitas umum (fasum) yang dampak yakni sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, satu fasilitas kesehatan dan satu jembatan rusak.