JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur Utama Rumahweb.com , Yusuf Nurrachman menyampaikan bahwa saat ini layanan hosting yang dikelolanya belum bisa digunakan maksimal.
Hal ini merupakan dampak dari force majeure yang terjadi di gedung di mana perangkat server mereka menjadi korban dari kebakaran.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas gangguan layanan yang terjadi,” kata Yusuf dalam siaran resminya, Minggu (5/12).
Saat ini, pihaknya masih melakukan upaya lanjutan agar bisa melakukan recovery data yang ada dalam hardisk server yang terdampak kebakaran di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu itu.
“Saat ini kami sedang mengupayakan semua hal yang bisa dilakukan untuk secepatnya melakukan recovery,” ujarnya.
Di dalam kesempatan itu, Yusuf juga menceritakan rincian kronologi insiden kebakaran Gedung Cyber 1 hingga mengakibatkan layanan perusahaanya terganggu.
Berikut adalah kronologi yang dibagikan Yusuf kepada para pelanggannya :
Mulai tanggal 2 Desember 2021 pukul 12.30 WIB, telah terjadi gangguan pada sebagian besar layanan hosting dan VPS milik Rumahweb Indonesia. Gangguan ini disebabkan karena kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber dimana kami meletakkan sebagian besar rak-rak server kami. Kebakaran terjadi di ruang Wing A CyberDC yang terdapat 72 buah server yang digunakan untuk layanan shared hosting dan VPS.
Situasi menjadi sulit bagi Rumahweb untuk melakukan recovery secepatnya karena core networking kami berada di ruangan terjadinya kebakaran tersebut. Sehingga meskipun kami memiliki backup data di lantai 3 (di datacenter DTP 3 – Gedung Cyber lt 3), kami tidak bisa mengaksesnya karena datacenter tersebut dimatikan aliran listriknya. Oleh karena itu prioritas kami hingga hari Jumat 3 Desember 2021 adalah memindahkan core networking di datacenter DTP Alpha (lantai 1) yang mana sebagian server kami juga berada di datacenter tersebut.
Pada hari itu juga, kami telah menyiapkan perangkat server-server baru di datacenter DTP TIFA. Dengan tujuan agar nantinya ketika core networking sudah bisa up and running, maka kami bisa memindahkan server yang menyimpan backup (di DTP 3) dan me-restore-nya ke server-server baru tersebut.
Pada tanggal 4 Desember 2021, saat kami akan mengeksekusi pemindahan server backup yang berada di Datacenter DTP 3 (lantai 3), ternyata ruangan tersebut disegel oleh Polisi sehingga kami tidak bisa lagi mengakses server backup tersebut. Kami juga belum tahu kapan segel police line tersebut akan dilepaskan sehingga kami kembali bisa mengakses server backup kami.
Jika ada layanan hosting dan VPS yang sudah up, itu berarti karena layanan hosting atau VPS tersebut menggunakan server yang berada di DTP Alpha, Neucentrix Yogyakarta. Selain itu terdapat juga server-server dari DTP lantai 3 yang berhasil kami pindahkan ke datacenter milik PT. Qwords Company International.
Karena kondisi tersebut, kami tidak bisa memastikan kapan data backup dapat diakses kembali. Sehingga sebagai opsi, kami akan menawarkan setup akun baru tanpa data. Yang mana nantinya ketika data dapat diakses kembali, kami akan menghubungi pelanggan untuk memberikan opsi restore dari data yang sebelumnya. Kami menawarkan opsi tersebut agar pelanggan yang memiliki backup di lokasi lain dapat segera up kembali layanannya dan melakukan restore sendiri.
Atas kronologi yang dialaminya itu, Yusuf menyampaikan masih berupaya agar Kepolisian menggunakan diskresinya untuk mengizinkan teknisinya melakukan recovery data di lokasi yang saat ini tengah disegel aparat.
“Termasuk melakukan upaya hukum agar police line segera dilepas oleh pihak berwajib dan kami dapat melakukan recovery sepenuhnya,” pungkas Yusuf.