JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono menyayangkan Presiden Joko Widodo memunculkan narasi ancaman gelombang keempat virus Covid-19.
Padahal ia mengatakan, semua pakar epidemiologi berupaya keras agar pandemi tidak semakin menggila, apalagi sampai memunculkan gelombang-gelombang ledakan kasus.
“Gelombang ke tiga tidak terjadi, kenapa harus loncat ke empat pak Jokowi ?. Bukankah impian kita tidak ada gelombang lagi? Dinarasikan dengan tegas dan dioperasionalkan agar betul2 tidak terjadi Gelombang lagi,” kata Pandu, Jumat (3/12).
Presiden Jokowi menyinggung soal bahaya virus corona varian Omicron saat memberikan pengarahan pada Kepala Satuan Wilayah Kerja di Badung, Bali, hari ini. Jokowi mengingatkan seluruh masyarakat soal bahaya varian Omicron dan ancaman gelombang keempat.
“Kita boleh bersyukur, boleh berbangga tapi tetap harus waspada. Hati-hati yang namanya sekarang ancaman gelombang keempat varian Omicron. Hati-hati. Tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura,” kata Jokowi di lokasi, Jumat (3/12).
Untuk mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia, Jokowi meminta polda di seluruh wilayah untuk menjaga titik perbatasan dengan negara lain. Sebab, varian Omicron bisa dibawa oleh orang asing yang masuk ke Indonesia.
“Yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule. Tapi juga bisa WNI kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita dari luar, waktu masuk kembali, pulang kampung, hati-hati.”
Lebih lanjut, Jokowi menyebut bahwa varian Omicron sudah masuk ke 29 negara. Namun, soal penularan Omicron masih dalam proses studi.
“Lebih menular dari varian Delta,” kata Jokowi.
Jokowi kembali mengingatkan bagaimana varian Delta menyebar di Indonesia hanya dalam waktu 2-3 pekan.
