yandex
Jumat, 10 Januari 2025

Cakupan Vaksinasi 15 Provinsi Di Indonesia Masih Di Bawah 50 Persen

BALI, HOLOPIS.COM Pemerintah mengakui bahwa cakupan vaksinasi menjelang akhir tahun 2021 masih banyak yang belum mencapai target. Bahkan 15 provinsi di Indonesia tercatat masih berada di bawah 50 persen.

Presiden Jokowi mendorong TNI-Polri untuk terus mempercepat dan menggencarkan program vaksinasi Covid-19 terutama kepada provinsi-provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah.

“Provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan, ada 15 provinsi yang masih di bawah 60 (persen). Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua,” kata Jokowi, Jumat (3/12).

Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemerintah masih memantau kenaikan angka kasus harian di beberapa kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan, terlebih dengan ditemukannya varian baru.

“Hati-hati 17 kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami tren naik selama 2-3 minggu terakhir ini. Naik sedikit saja segera antisipasi, walaupun masih dalam hitungan puluhan per minggu tapi tetep harus segera diantisipasi karena larinya nanti bisa ke keamanan, bisa ke politik, ketertiban masyarakat, semuanya,” ingatnya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat tetap mawas diri dengan kondisi saat ini. Meskipun angka keseluruhan relatif menurun, namun ancaman gelombang besar Covid masih membayangi Indonesia.

“Ancaman ini belum selesai. Kita boleh bersyukur, kita boleh berbangga tapi tetap harus waspada, hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati,” tukasnya.

Jokowi berpesan, utamanya yang bertugas di wilayah perbatasan, untuk lebih waspada terhadap virus korona varian Omicron tersebut. Menurutnya, walaupun masih dalam proses studi, varian Omicron dinilai lebih cepat penyebarannya dibandingkan varian Delta.

“Utamanya, Polda-Polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral