JAKARTA – Bayern Munchen harus menerima pil pahit usai kandas di tangan Feyenoord pada lanjutan fase grup Liga Champions 2024/2025. Pemain andalan Die Roten Joshua Kimmich pun mengakui timnya hancur lebur.
Pertandingan antara Feyenoord vs Bayern Munchen itu sendiri digelar di Stadion De Kuip, Kamis (23/1) dini hari WIB.
Dalam pertandingannya, Bayern Munchen tentu mendominasi permainan dengan 80 persen penguasaan bola meski bertindak sebagai tim tamu. Tercatat, dalam 90 menit normal tersebut, Die Roten sukses menciptakan sebanyak 30 kali tembakan, dengan enam diantaranya tepat sasaran.
Berbanding terbalik dengan Feyenoord yang hanya 20 persen menguasai bola, dan hanya menciptakan delapan tembakan dengan tiga diantaranya tepat sasaran.
Meski begitu, Feyenoord nampak lebih efektif dan berbahaya ketika masuk ke jantung pertahanan Bayern Munchen. Hasilnya, Feyenoord pun sukses menciptakan dua gol di babak pertama berkat torehan brace Santiago Gimenez.
Hingga pada akhirnya Bayern Munchen kalah 3-0 tanpa balas usai gol pamungkas Feyenoord yakni Ayase Ueda akhir babak kedua.
Dengan begitu, hasil tersebut jadi kekalahan kedua Bayern Munchen secara beruntun di Liga Champions. Die Roten pun terseok-seok di posisi 15 klasemen sementara fase grup, dengan 12 poin.
Selepas laga, Joshua Kimmich pun berkomentar, dan menyesalkan betul hal itu bisa terjadi. Ia sadar betapa rapuhnya pertahanan tim dan betapa sulitnya menyelesaikan peluang menjadi gol.
“Tentu saja perasaannya sangat negatif setelah kekalahan yang begitu jelas. Kami membiarkan terlalu banyak hal lolos begitu saja,” ungkap Kimmich, seperti dikutip Holopis.com.
“Ketika saya melihat betapa banyak peluang besar yang kami miliki, seberapa banyak yang kami investasikan, dan seberapa banyak yang kita biarkan lolos begitu saja. Itu sangat, sangat buruk,” tambahnya.
“Itu sudah terbukti saat melawan Wolfsburg dan Hoffenheim. Kami kebobolan peluang yang tidak perlu, kehilangan peluang yang tidak perlu, dan di Liga Champions anda dihukum,” imbuhnya.
