JAKARTA – Proses evakuasi terhadap warga yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat terus dilakukan oleh Satgas Penanggulangan Bencana.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, jumlah pengungsi yang telah berhasil dievakuasi belum mencapai setengah dari target.
“Sebanyak 1.067 jiwa / 432 KK warga Kecamatan Tabaru telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman pasca kenaikan level Gunung Ibu menjadi status level IV ‘Awas’,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Selasa (21/1).
Meskipun jumlah pengungsi belum mencapai setengah dari total kepala keluarga di enam desa yang masuk dalam zona bahaya yaitu sebanyak 2.959 Jiwa / 838 KK, namun tim Abdul memastikan kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, bayi, anak-anak, dan disabilitas menjadi prioritas evakuasi.
Oleh karena itu, Satgas kemudian telah menambah titik lokasi pengungsian yang semula lima titik di Desa Akesibu, menjadi 12 titik yang tersebar di Kecamatan Ibu seperti di Desa Gam Ici, Desa Tongute Sungi, Desa Tongute Goin, Desa Tongute Ternate, dan Desa Soana Masungi.
Sepanjang hari Senin (20/1) kemarin, Gunung Ibu terjadi 17 kali erupsi. Tinggi kolom abu tertinggi yang berhasil diamati tim Pemantauan Gunung Ibu di Gam Ici setinggi 1.000 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
Abdul kemudian mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu untuk tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat serta otoritas yang berwenang.
Berdasarkan laporan prakiraan cuaca BMKG, dalam beberapa hari ke depan wilayah Kabupaten Halmahera Barat diprediksi turun hujan ringan hingga hujan petir, maka warga dihimbau untuk mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak.