JAKARTA – Bencana banjir hingga saat ini masih merendam sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau sejak beberapa hari lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir oleh luapan sungai terjadi di tiga desa di Kabupaten Kampar, Riau.
Ketiga desa tersebut meliputi Desa Sungai Lipai, Kecamatan Gunung Sahilan, Desa Tanjung Balam dan Desa Lubuk Siam di Kecamatan Siak Hulu.
“Ketinggian air dilaporkan masih fluktuatif mulai dari 30 hingga 60 sentimeter,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (20/1).
Abdul mengatakan, banjir yang menggenangi permukiman di Desa Lubuk Siam, Kecamatan Siak Hulu ini berdampak pada 478 KK atau 1.663 jiwa, di Desa Tanjung Balam, sebanyak 201 KK atau 659 jiwa terdampak, enam KK di antaranya mengungsi.
“Sementara itu, BPBD setempat masih terus melakukan pendataan korban terdampak banjir di wilayah Desa Sungai Lipai,” ujarnya.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menyebabkan jalan penghubung desa sepanjang satu kilometer dan lahan perkebunan seluas kurang lebih 292 hektare terdampak.
Guna menangani dampak banjir tersebut pemerintah daerah setempat telah melakukan koordinasi dan mengantisipasi apabila banjir ini juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Banjir di Provinsi Riau juga melanda pemukiman warga di Kabupaten Siak. Banjir ini terjadi lantaran dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Siak, khususnya Kampung Benteng Hilir dan Kampung Benteng Hulu, di Kecamatan Mempura, selama kurang lebih tujuh hari berturut-turut.
Kejadian ini mengakibatkan meluapnya air sungai dan kanal di wilayah setempat. Sebanyak 779 KK atau 1.000 jiwa terdampak, dengan rincian di antaranya 300 KK atau 200 jiwa di Kampung Benteng Hilir dan 479 KK atau 800 jiwa di Kampung Benteng Hulu.
“Banjir yang merendam permukiman warga ini juga membuat 51 KK atau 204 jiwa dari dua kampung tersebut mengungsi,” ucapnya.
Guna menanganani dampak banjir yang dirasakan oleh masyarakat, pemerintah daerah setempat terus melakukan monitoring banjir dan menyerahkan bantuan logistik untuk dapur umum.