JAKARTA – CEO Tiktok Shou Zi Chew mengunggah sebuah pesan untuk masyarakat Amerika Serikat di akun resmi Tiktok dalam aplikasi tersebut. Pesan tersebut dikirim menuju Tiktok yang tak bisa lagi digunakan oleh masyarakat Amerika Serikat mulai hari ini, Minggu (19/1).
Shou mengatakan bahwa mereka sudah berjuang demi melindungi kebebasan berbicara masyarakat Amerika Serikat yang setiap hari menggunakan platform mereka.
“Halo semuanya, ini Shou. Seperti yang kalian ketahui, kami sudah berjuang untuk melindungi hak konstitusi untuk kebebasan berpendapat untuk lebih dari 170 juta masyarakat Amerika Serikat yang menggunakan platform kami setiap hari, untuk berhubungan, membuat, menemukan, dan menggapai mimpi-mimpi mereka,” kata Shou, dikutip Holopis.com.
Ia kemudian langsung berterima kasih kepada Presiden Amerika terpilih Donald Trump, dan memuji komitmen Donald Trump yang mau ikut berusaha mempertahankan Tiktok.
“Atas nama semuanya di TIktok dan pengguna kami di seluruh penjuru negeri, saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump untuk komitmennya dalam bekerja sama dengan kami, untuk menemukan solusi yang mempertahankan Tiktok bisa digunakan di Amerika Serikat,” kata Shou.
@tiktok Our response to the Supreme Court decision.
Shou kemudian mengingatkan bahwa Tiktok adalah tempat banyak masyakarat Amerika Serika tmembangun komunitas, bahkan mendapatkan nafkah dari menggunakan platformnya tersebut.
“Seperti yang kami sampaikan, ini adalah tempat untuk orang membangun komunitas, menemukan hobi baru, dan mengekspresikan diri mereka, termasuk 7 juta bisnis Amerika yang mendapatkan nafkah dan mendapat pelanggan baru dengan menggunakan platform kami,” lanjutnya.
Terus Ucapkan Terima Kasih Kepada Presiden Terpilih Donald Trump
Dalam pernyataannya, Shou terus berterima kasih kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Ia mengatakan bahwa Donald Trump memberikannya dukungan dan merupakan presiden yang memahami platform Tiktok.
“Kami berterima kasih dan senang mendapatkan dukungan dari Presiden yang memahami platform kami, dan yang sudah menggaunakan Tiktok untuk mengekspresikan piliran dan perspektifnya. Berhubungan dengan dunia, dan mendapatkan lebih dari 60 miliar penonton di kontennya,” kata Shou.
Shou juga berterima kasih kepada masyarakat Amerika Serikat yang sudah membuat aplikasi Tiktok menjadi tempat yang kaya dan berwarna. Namun, ia meminta masyarakat Amerika agar tenang, karena pihaknya akan berusaha keras untuk mempertahankan aplikasi Tiktok tetap bisa digunakan di Amerika Serikat.
“Tenang saja, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan platform kita berjaya, sebagai rumah online kalian untuk kreativitas dan penemuan tanpa batas. Serta sebagai sumber inspirasi dan kesenangan untuk tahun-tahun yang akan datang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pejabat serta anggota parlemen Amerika Serikat menuding perusahaan yang memiliki Tiktok, ByteDance telah mengambil data warga Amerika Serikat dan memberikannya kepada China.
Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa ini adalah ancaman keamanan nasional Amerika Serikat yang sangat besar.
Akhirnya, pada bulan April 2024, Kongres AS mengesahkan rancangan undang-undang yang ditandatangani Presiden Joe Biden yang memberikan ByteDance waktu 9 bulan sebelum menemukan pembeli yang disetujui Amerika Serikat, atau mereka akan melarang penggunaan Tiktok di seluruh Amerika Serikat.
Keputusan ini pun memunculkan banyak kontroversi, termasuk dari para generasi muda, pengguna aplikasi, dan pemilik usaha di aplikasi Tiktok di wilayah Amerika Serikat