Sabtu, 18 Januari 2025
Holopis.comNewsRagamJumlah Laporan Orang Hilang Pasca Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah

Jumlah Laporan Orang Hilang Pasca Kebakaran Glodok Plaza Terus Bertambah

JAKARTA – Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1) malam, telah menyebabkan laporan orang hilang terus bertambah.

Dari informasi terakhir, tercatat ada 13 laporan orang hilang pasca kebakaran Glodok Plaza.

Mereka yang dilaporkan hilang yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25).

Kemudian Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

Selain laporan orang hilang, Dinas Gulkarmat juga telah mengevakuasi empat korban jiwa dari kebakaran tersebut.

Namun, belum dapat dipastikan apakah keempat jasad itu termasuk dalam daftar orang hilang yang dilaporkan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, mengatakan pihaknya menerima 5 kantong jenazah yang dikirimkan dari lokasi kebakaran di Glodok Plaza.

“Instalasi forensik kami sampai saat ini sudah menerima lima kantong jenazah yang datang sejak kemarin hingga tadi pagi,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/1).

Prima merincikan, kantong jenazah pertama kali tiba di RS Polri Kramat Jati pada Kamis (16/1) pukul 16.00 WIB berjumlah satu.

Kemudian, pada pukul 20.00 WIB menerima dua kantong jenazah, dan hari ini, Jumat (17/1) pukul 09.44 WIB kembali menerima dua kantong jenazah.

Selanjutnya, untuk melakukan indentifikasi, dibutuhkan banyak data tambahan untuk mempermudah memperkuat hasil pemeriksaan korban yang sudah ada di RS Polri Kramat Jati.

“Kami akan mengumpulkan data antemortem sebanyak-banyaknya berdasarkan laporan,” kata Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko dalam keterangannya, Jumat (17/1).

“Sehingga kami bisa segera mencocokkan hasil temuan antemortem tadi dengan data postmortem yang saat ini sedang kita lakukan pemeriksaan di kamar jenazah,” sambungnya.

Kemudian, untuk keluarga korban yang hadir disarankan langsung keluarga inti seperti orang tua atau anak.

Hal tersebut dilakukan, agar mempermudah petugas untuk mengambil sampel yang diguanakan dalam pemeriksaan DNA.

“Kemudian kita juga perlu dukungan data-data misalnya dari temannya juga bisa. Misalkan pada waktu kejadian temannya keluar (dari peristiwa kebakaran) nah dia enggak keluar maka itu bisa menjadi tambahan data untuk memastikan,” jelasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral