JAKARTA – Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Pratikno meresmikan gudang logistik yang berada di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Kamis (16/1).
Pratikno menjelaskan, peresmian gudang logistik BNPB Agandugume ini menjadi solusi atas ancaman kelangkaan bahan pangan atas dampak dari potensi bencana hidrometeorologi.
Gudang logistik BNPB Agandugume sekaligus melengkapi kebutuhan pangan dan peralatan di Kabupaten Puncak setelah sebelumnya gudang logistik BNPB di Distrik Sinak juga telah rampung dan diresmikan pada 7 Agustus 2024.
Sesuai dengan fungsinya, gudang logistik itu akan memperkuat ‘lumbung pangan’ di wilayah Indonesia timur. Segala jenis barang logistik maupun peralatan seperti tenda, genset, permakanan, obat-obatan hingga keperluan bayi dan ibu hamil akan tersedia dan disimpan di gudang itu untuk didistribusikan dalam kondisi tertentu.
“Ini dimaksudkan agar ada lumbung pangan di kawasan Agandugume dan sekitarnya untuk mengantisipasi jangan sampai nanti kalau ada paceklik, krisis pangan dan cuaca ekstrem masyarakat kesulitan mengakses pangan,” kata Pratikno dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com.
Pratikno menegaskan, meski bernama Gudang Logistik BNPB, namun sejatinya gudang itu adalah milik seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kabupaten Puncak dan Papua Tengah.
Harapannya, gudang yang pada akhirnya selesai dibangun dan telah diresmikan itu dapat dijaga dan dimanfaatkan demi kelangsungan hidup dalam jangka panjang, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan kedaruratan bencana.
“Meski namanya Gudang Logistik BNPB, namun sejatinya ini adalah milik masyarakat Indonesia khususnya di Papua Tengah. Mari apa yang sudah kita miliki ini kita jaga dan kita kelola dengan baik,” tegasnya.
Adapun setelah peresmian dan serah terima dilakukan, maka status Gudang Logistik BNPB ini akan dikelola dan dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Pemerintah Pusat tetap akan siap mendukung apabila dibutuhkan dalam kondisi tertentu.
Pembangunan gudang logistik ini dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun oleh Satgas Yonif 751/VJS di bawah naungan Kodam XVII Cendrawasih atas perintah dari Mabes TNI yang sebelumnya mendapat mandat dari BNPB dan Kemenko PMK. Pembangunan gudang logistik itu diawali dengan sosialisasi, pembukaan lahan, pembangunan hingga penyelesaian akhir yang tentunya juga melibatkan dukungan dari masyarakat setempat.