SERANG – Janji kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur Banten terpilih Andra Soni – Dimyati Natakusumah pada Pilgub Banten 2024 dipastikan akan mulai direalisasikan di tahun 2025.
Salah satu janji kampanye Andra Soni Dimyati mengenai sekolah gratis untuk sekolah swasta di Banten. Pemprov Banten sudah menganggarkan biaya sekolah gratis untuk merealisasikan janji kampanye Andra Soni-Dimyati.
Rencananya program tersebut akan dimulai pada tahun ajaran baru untuk kelas 10 di sekolah swasta. Pemprov Banten sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 144 miliar dari APBD Banten.
“Nanti di mulai tahun ajaran baru tahun 2025 di mulai dari kelas 10, seluruh siswa kelas 10, itu dapat pembiayaan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Tabrani, Rabu (15/1).
Anggaran sebesar Rp 144 miliar tersebut, berdasarkan hasil penghitungan jumlah siswa kelas 10 di Provinsi Banten. Namun teknis penerapan program tersebut masih dirumuskan apakah penerapannya berbasis siswa atau operasional kepada sekolah tersebut.
“Ini masih ada waktu, yang jelas anggarannya kita siapkan,” imbuhnya.
Nantinya Dindikbud Banten akan menawarkan kepada pihak sekolah apabila hendak menerapkan program sekolah gratis. Pemprov Banten tak memaksa sekolah jika tidak menetapkan program tersebut.
“Nanti kalau sudah ada anggarannya, kita sampaikan kepada sekolah swasta, sekolah swasta yang tidak ambil program pendidikan gratis gak ada masalah, kita gak bisa maksa,” tegangnya.
Namun kata dia, pihak sekolah jangan menyalahkan masyarakat apabila sekolahnya tidak diminati masyarakat lantaran masih menetapkan pembiayaan kepada para siswa.
“Cuman jangan masyarakat ketika se sekolah lantas masyarakat yang tidak sekolah di sana. (Masyarakat pasti) nyari yang gratis,” ujarnya.
Tabrani memastikan dalam tiga tahun ke depan sekolah gratis dapat diterapkan di semua kelas di Banten untuk memastikan pemerintah hadir di masyarakat terutama pada dunia pendidikan.
“Karena Pak gubernur terpilih niatnya pemerintah hadir kepada masyarakat jangan sampe anak yang pengen sekolah gak bisa karena urusan bayar,” pungkas Tabrani.