JAKARTA – Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik ke arah laut pada hari Selasa (14/1). Kabar tersebut dibocorkan oleh Korea Selatan. Berdasarkan tebakan para ahli, tembakan rudal tersebut disebutkan sebagai sebuah pesan yang diberikan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump menuju pengesahannya sebagai presiden Amerika Serikat.
“Militer Korea Selatan mendeteksi beberapa tembakan rudal balistik ke arah Laut Timur,” kata Militer Seoul, dikutip Holopis.com, Selasa (14/1).
Korea Selatan dan Amerika Serikat sudah memonitor pergerakan Pyongyang. Korea Selatan pun mengaku sudah siap untuk memberikan informasi kepada Tokyo dan Washington.
Sebagai informasi, negara Korea Utara saat ini memang sedang dalam posisi yang cukup berat setelah dipantau oleh Korea Selatan, dan juga Ukraina.
Ukraina mengaku bahwa mereka baru saja menangkap tentara Korea Utara, yang diklaim membantu Rusia dalam melakukan serangan ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim bahwa tentaranya sudah menangkap anggota militer Korea Utara. Kedua tentara pun selamat meskipun terluka, dan dibawa ke Kiev.
Zelenskyy kemudian mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina biasanya membunuh tentara mereka yang terluka, agar tidak ketahuan bahwa Korea Utara terlibat dalam perang Ukraina.
“Ini bukan lah tugas yang mudah, pasukan Rusia dan Korea Utara biasanya mengeksekusi tentara mereka yang terluka untuk menghapus bukti bahwa Korea Utara terlibat dalam perang menyerang Ukraina,” kata Zelenskyy, dikutip Holopis.com, Minggu (12/1).
Ia kemudian berterima kasih kepada tiim nya yang sudah berhasil menangkap dua tentara itu, dan mengizinkan para wartawan untuk mengakses kedua tahanan ini agar dunia tahu apa yang terjadi.
Korea Selatan Benarkan Ukraina Tangkap Dua Tentara Korea Utara
Badan intelijen Korea Selatan membenarkan bahwa Ukraina sudah menangkap dua tentara Korea Utara yang terluka pada minggu ini di Rusia. Saat ini, dua tentara Korut tersebut sedang diinterogasi.
“Mengonfirmasi bahwa militer Ukraina menangkap dua tentara Korea Utara pada 9 Januari di medan perang Kursk di Rusia,” kata Badan Intelijen Nasional (NIS) Seoul.
Sebagai informasi, Ukraina, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menuduh Korea Utara memiliki senjata nuklir dan mengirimkan lebih dari 10.000 tentara untuk membantu memperkuat pasukan Rusia.