yandex
Minggu, 12 Januari 2025

Mengenal Alergi Matahari dan Gejalanya

JAKARTA – Alergi matahari adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya ruam dan rasa gatal pada kulit setelah terpapar sinar matahari. Ruam ini biasanya muncul di area wajah, leher, tengkuk, dan punggung tangan, namun dalam beberapa kasus dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Apa Itu Alergi Matahari?

Alergi matahari, atau dikenal dengan istilah fotosensitivitas, terjadi ketika kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari atau radiasi ultraviolet (UV) lainnya. Kondisi ini tergolong jarang jika dibandingkan dengan alergi jenis lain.

Fotosensitivitas disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yang menganggap sinar matahari sebagai ancaman. Hal ini menyebabkan tubuh memicu reaksi alergi dengan menyerang jaringan kulit saat terpapar sinar matahari.

Jenis-Jenis Alergi Matahari

Tingkat sensitivitas terhadap sinar matahari dapat berbeda pada setiap individu. Ada yang mengalami reaksi setelah paparan singkat, sementara yang lain membutuhkan pemicu tambahan, seperti obat-obatan atau bahan kimia tertentu. Berikut adalah jenis-jenis alergi matahari yang paling umum:

Baca Juga :  Jarang Sikat Gigi Sebelum Tidur? Awas Terkena Risiko Kesehatan Ini...

1. Prurigo Aktinik

Prurigo aktinik adalah jenis alergi matahari yang bersifat genetik. Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki alergi serupa berisiko lebih tinggi. Gejala biasanya muncul beberapa jam setelah terkena sinar matahari dan sering dialami pada masa anak-anak atau remaja.

2. Erupsi Fotoalergi

Erupsi fotoalergi terjadi ketika kulit bereaksi terhadap bahan kimia tertentu yang dioleskan atau dikonsumsi. Zat yang sering menjadi pemicu meliputi tabir surya, kosmetik, wewangian, dan salep antibiotik.
Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan reaksi ini antara lain:

  • Antibiotik seperti tetrasiklin, fluorokuinolon, dan sulfonamid
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen
  • Diuretik untuk tekanan darah tinggi atau gagal jantung
Baca Juga :  Manfaat Terasi Untuk Kesehatan, Bisa Cegah Kanker

3. Urtikaria Surya

Urtikaria surya adalah jenis alergi matahari yang tergolong langka dan sering terjadi pada wanita muda. Reaksi alergi ini ditandai dengan benjolan merah besar yang gatal pada kulit.

4. Xeroderma Pigmentosum

Jenis alergi matahari ini merupakan yang paling langka, dengan perkiraan hanya 1 kasus per 1 juta orang. Kondisi ini lebih sering ditemukan di wilayah Jepang, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
Xeroderma pigmentosum adalah kelainan genetik yang membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari. Gejalanya bisa berupa ruam parah, pembengkakan, bahkan kebutaan. Penderita kondisi ini juga berisiko tinggi terkena kanker kulit.

Gejala Alergi Matahari

Gejala alergi matahari dapat muncul dalam beberapa menit hingga beberapa hari setelah paparan sinar matahari. Tingkat keparahan dan jenis gejala bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu.

Baca Juga :  RESEP : Wedang Uwuh Yogyakarta Rasa Malioboro

Gejala umum meliputi:

  • Benjolan, nodul, atau lepuh
  • Gatal
  • Kemerahan pada kulit
  • Pengelupasan atau pengerasan kulit
  • Sensasi perih atau terbakar
  • Pembengkakan

Pada kasus yang jarang terjadi, alergi matahari dapat memicu gejala serius seperti:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Pingsan
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Syok anafilaksis

Alergi matahari adalah kondisi langka yang membutuhkan perhatian khusus, terutama bagi penderita dengan gejala parah. Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral