yandex
Sabtu, 11 Januari 2025

BEI Harap Investasi Mengalir Deras Usai RI Gabung BRICS

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bergabungnya Indonesia dalam blok ekonomi BRICS membawa dampak positif terhadap pasar modal Indonesia, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik berharap bergabungnya Indonesia dalam BRICS dapat mengundang investor untuk masuk ke Indonesia, khususnya investor dari sesama negara anggota BRICS.

“Yang direct (langsung) tentu kita harapkan ada aliran investasi masuk dari sesama negara BRICS dan tentunya itu kita harapkan,” katanya dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (10/1).

Meski begitu, Jeffrey berharap akan ada dampak tidak langsung dari bergabungnya Indonesia dalam forum ekonomi yang digagas Rusia-China terhadap perekonomian nasional ke depan.

“Yang indirect adalah tentu dari aktivitas ekonominya sehingga dari kerja sama tersebut bisa meningkatkan aktivitas ekonomi di dalam negeri,” tambahnya.

Jeffrey berharap nantinya, kerja sama Indonesia dengan negara anggota BRICS akan mendongkrak kinerja emiten yang terdaftar di BEI, sehingga performa mereka juga ikut meningkat.

Lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan upaya BEI menghadapi tantangan yang kemungkinan terjadi ke depan, setelah Indonesia bergabung di BRICS. Namun ia yakin, pihaknya melewati berbagai tantangan itu dengan kolaborasi dan sinergi.

“Misalnya antara SRO kita juga ada koordinasi, kemudian dengan OJK, dengan industri keuangan sampai skala nasional, ada forum-forum yang memang dibentuk untuk menjaga itu,” tandas Jeffrey.

Sebagai informasi, bahwa Indonesia resmi berstatus sebagai anggota penuh blok ekonomi BRICS. Pengumuman tentang status keanggotaan Indonesia itu diumumkan oleh pemerintah Brasil selaku pemegang keketuaan BRICS 2025, pada Senin (6/1).

Indonesia sebelumnya telah disetujui masuk oleh negara-negara anggota BRICS. Persetujuan atas masuknya Indonesia sesuai dengan kesepakatan perluasan keanggotaan pada KTT BRICS 2023 di Johannesburg, Afsel.

Pada saat itu, Indonesia memberi lampu hijau untuk gabung, tapi Indonesia meminta bergabung secara resmi setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dimenangi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kemudian pada KTT BRICS 2024 di Kazan, Rusia, Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk bergabung dihadapan para negara anggota. Rusia pun menyatakan Indonesia resmi menjadi anggota mitra per 1 Januari 2025.

Hingga akhirnya, status negara mitra itu dinaikkan sebagai negara anggota penuh BRICS. Dengan demikian, Indonesia memiliki hak suara penuh, juga keterlibatan penuh pada program, fasilitas, dan kontribusi, dibandingkan status sebagai negara mitra.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral