JAKARTA – Agus Buntung yang merupakan terdakwa pelecehan seksual viral di Bali menangis histeris ketika dinyatakan bersalah dan akan dijebloskan ke Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok pada hari Kamis (9/1).
Tersebar video viral Agus Buntung menangis histeris dipelukan ibunya karena akan dijeblokan ke penjara.
Netizen pun tampak geram dan mengaku tidak iba dengan tangisan Agus. Ada netizen yang bercanda dengan mengatakan Agus Buntung boleh bebas jika bisa tepuk pramuka.
“Agus padahal bisa bebas tanpa syarat, kalau bisa tepuk pramuka,” kata @MAsMasBiassaa, dikutip Holopis.com, Jum’at (10/1).
Kemudian ada yang mengatakan kepada Agus bahwa apa yang ia alami sekarang adalah hasil dari kesalahannya sendiri.
“Lagian dikasih kekurangan malah buat kriminalitas, harus bertanggungjawab atas perbuatan lu,” kata @Rafimfh13.
Kemudian netizen lainnya kembali mengingat bagaimana Agus tidak memerdulikan perasaan para wanita yang sudah ia lecehka. Karena itu lah ia kesal melihat Agus Buntung menangis tersedu-sedu karena akan dijerumuskan ke penjara.
“Pas lu ngelakuin pelecehan seksual ke cewe-cewe, lu nggak peduli perasaan cewe-cewenya. Udah oprek-oprek me*m*k cewe-cewe itu, dibikin trauma, giliran ditangkap terus dipencara nangis-nangis. Ya kali lu nangis orang pada iba sama lu, Ga Ya Brengsek!,” kata @HazelnutChoco69.
Sebagai informasi, Agus Buntung sempat meminta Kepala Kejaksaan Negeri Mataram agar ia menjadi tahanan rumah saja. Bahkan saat itu Agus mengaku ia tidak biasa di luar rumah sampai harus menahan buang air kecil.
“Saya mohon pak biar saya di rumah, karena saya tidak biasa. Ini saja terus terang saya tahan kencing,” sebut Agus.
Sekedar mengingatkan kembali, saat ini berkas perjara Agus Buntung telah lengkap dan akan segera diserahkan ke kejaksaan. Nantinya Agus yang dikenal dengan nama Agus Buntung di internet akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Mataram.
Sebagai informasi, Agus dituding memerkosa lebih dari 15 wanita. Jaksa pun mengalihkan tahanan Agus dari yang sebelumnya tahanan rumah menjadi tahanan rutan karena jumlah korban yang sudah melebihi 15 orang.