JAKARTA – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Daerah Khusus Jakarta resmikan Hydran Mandiri di pemukiman padat penduduk di RT 01/07 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hidran mandiri itu merupakan unit ke-9 di Jakarta Pusat sekaligus unit ke-40 yang telah dioperasionalkan di seluruh DKI Jakarta.
Plt Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, sejak enam tahun lalu pihaknya berupaya membangun rumah hidran mandiri di lingkungan permukiman warga dengan tujuan untuk mempercepat penanganan bila terjadi kebakaran.
“Kami memang menyasar pembangunan di wilayah permukiman padat. Sehingga saat terjadi kebakaran bisa segera ditangani dan meminimalisir dampak bencana,” kata Satriadi saat dikonfirmasi Holopis.com, Kamis (9/1).
Satriadi menjelaskan rumah hidran mandiri di RT 01/07 Kelurahan Cempaka Putih Barat ini dilengkapi dengan pompa stationer dengan jangkauan area sekitar 1 kilometer dan tandon air yang memiliki kapasitas hingga 14 ribu liter air. Menurutnya, jumlah air dalam tandon itu setara dengan kapasitas 3 unit mobil pemadam kebakaran ukuran medium.
Selain untuk fungsi penanganan bencana kebakaran, Satriadi menegaskan keberadaan rumah hidran mandiri juga memiliki fungsi sosial. Beragam peralatan di rumah hidran itu bisa dimanfaatkan membantu warga saat melaksanakan kerjabakti di wilayah atau menyedot genangan saat musim penghujan.
Ditegaskan Satriadi, pihaknya tidak hanya membangun rumah hidran mandiri, tapi juga telah menyiapkan relawan pemadam kebakaran (Redkar) di wilayah tersebut. Mereka juga telah dilatih melakukan penanganan kebakaran dan mengoperasionalkan pompa di rumah hidran mandiri tersebut.
“Tadi mereka juga sudah peragakan simulasi. Jadi salah satu upaya kita menangani kebakaran dengan memberdayakan relawan agar mampu melakukan penanganan dini,” tegasnya.
Lurah Cempaka Putih Barat, Annisa Titisunda mengakui keberadaan hidran sangat dibutuhkan warga. Diharapkannya, keberadaan rumah hidran mandiri bisa dimanfaatkan sebagai proteksi kebakaran di kawasan pemukiman padat penduduk secara maksimal oleh masyarakat untuk menangani bila terjadi bencana dan mendukung kegiatan sosial warga.
“Kami tentunya tidak berharap ada bencana, tapi kalau pun terjadi kebakaran saya berharap keberadaan hidran bisa meminimalisir dampak. Lalu di pompanya kan juga bisa dimanfaatkan membantu warga saat kerjabakti,” tandasnya.