JAKARTA – Pembentukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan bagian penting dari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Sejak abad ke-16 hingga tahun 1956, Indonesia telah melalui berbagai fase dalam kegiatan ilmiah. Pada tahun 1956, pemerintah Indonesia mendirikan Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) melalui Undang-Undang No.6 Tahun 1956.
MIPI sendiri bertugas untuk membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal kebijakan ilmiah.
Perkembangan Lembaga Riset Nasional
Pada tanggal 13 Januari 1962, pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan mengintegrasikan MIPI di dalamnya, dengan tugas tambahan membangun dan mengelola beberapa lembaga riset nasional.
Namun pada tahun 1966, DURENAS bertransformasi menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS). Namun setahun setelahnya, tempatnya pada Agustus 1967, pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 128 Tahun 1967.
Berdasarkan Keputusan MPRS No. 18/B/1967, LIPI didirikan dan menggabungkan semua tugas yang sebelumnya diemban oleh LEMRENAS dan MIPI.
Tugas Pokok LIPI
LIPI memiliki tugas utama, antara lain:
- Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia dan umat manusia secara umum.
- Mencari kebenaran ilmiah, dengan menjunjung tinggi kebebasan ilmiah, penelitian, dan ekspresi akademik, selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
- Pembentukan akademi ilmu pengetahuan Indonesia. Tugas ini kemudian ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1991. Hal itu berdasarkan Keputusan Presiden No. 179 Tahun 1991.
Penyesuaian Tugas dan Struktur Organisasi LIPI
Seiring dengan kemajuan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga ilmiah di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. LIPI terus melakukan peninjauan dan penyesuaian terhadap tugas dan struktur organisasinya.
Beberapa perubahan penting termasuk pengubahan Keputusan Presiden No. 128 Tahun 1967 menjadi Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1985, yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1986 dan terakhir melalui Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001.
Pembentukan Pusat Penelitian Fisika LIPI
Dalam konteks ini, Pusat Penelitian Fisika (PPF) LIPI didirikan pada tanggal 23 Agustus 1967, bersamaan dengan pembentukan LIPI.
Sejak saat itu, PPF LIPI telah berperan penting dalam pengembangan ilmu fisika di Indonesia, berkontribusi pada penelitian dan inovasi di bidang ini.
Peringatan Hari Terbentuknya PPF LIPI
Setiap tahun, pada tanggal 23 Agustus, PPF LIPI merayakan hari terbentuknya, mengenang sejarah dan kontribusinya dalam memajukan ilmu fisika di Indonesia.
Peringatan ini menjadi momen untuk menghargai dedikasi para peneliti dan ahli fisika yang telah berkontribusi dalam pengembangan bidang ini, serta untuk mendorong penelitian dan kolaborasi yang lebih luas dengan institusi lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Melalui peringatan ini, PPF LIPI berkomitmen untuk terus mendorong penelitian dan pengembangan dalam fisika, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fisika dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional.
Berbagai acara dan kegiatan, seperti seminar, workshop, dan pameran hasil penelitian, diadakan untuk memperkuat solidaritas di antara para peneliti dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran fisika.