JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam melakukan upaya bersih-bersih di institusinya, usai sejumlah anggota polisi terlibat dalam kasus kejahatan.
Kapolri menilai, proses sidang etik terhadap 18 anggota polisi yang terlibat dalam kasus pemerasan di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 adalah bentuk nyata komitmen Polri untuk menjaga integritas institusi.
“Itu menjadi bagian dari komitmen kami. Rekan-rekan juga sudah melihat bahwa di internal, kami selalu menerapkan sistem penghargaan dan sanksi,” ujar Kapolri setelah audiensi dengan KPK, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (8/1).
Kapolri menegaskan, Polri akan memberikan penghargaan bagi anggotanya yang berprestasi. Namun, bagi mereka yang melanggar aturan, tindakan tegas tanpa kompromi akan diberlakukan.
“Bagi anggota yang berprestasi tentu kami beri penghargaan. Namun, terhadap pelanggaran, kami tak pernah ragu untuk menindak tegas. Ini adalah komitmen kami,” jelas Listyo.
Tindakan tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya Polri untuk terus melakukan pembersihan dari berbagai pelanggaran agar institusi semakin baik.
“Itu adalah komitmen kita untuk terus melakukan ‘bersih-bersih’ terkait dengan peristiwa-peristiwa ataupun pelanggaran yang ada sehingga kita harapkan Polri semakin baik,” tambahnya.
Sebelumnya, 18 anggota polisi tengah diperiksa atas dugaan keterlibatan dalam kasus pemerasan terhadap warga negara Malaysia dan Indonesia saat DWP 2024. Mereka berasal dari jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.