JAKARTA – Reynhard Sinaga, seorang WNI narapidana kasus kejahatan seksual yang sedang menjalani hukuman seumur hidup di penjara HMP Wakefield, Inggris, dilaporkan menjadi target serangan sesama narapidana.
Insiden ini terjadi pada Juli lalu dan hampir menyebabkan luka serius pada Reynhard.
Menurut laporan The Sun yang dikutip Holopis.com, Sabtu (21/12), Reynhard yang arogan dan dibenci karena kejahatan bejatnya, menjadi target serangan serius.
Untungnya, serangan tersebut berhasil dihentikan oleh sipir penjara sebelum menyebabkan luka fatal pada Reynhard.
Narapidana lain yang terlibat dalam penyerangan ini, Jack McRae, telah didakwa atas percobaan GBH (Grievous Bodily Harm) terhadap Reynhard.
McRae sebelumnya juga didakwa atas pidana yang sama terhadap narapidana kasus pemerkosaan anak di HMP Wakefield pada tahun 2023. Akibat tindak kekerasannya, McRae telah dipindahkan ke penjara Frankland di Co Durham.
Pemerintah Indonesia Pantau Kasus Reynhard Sinaga
Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Kedutaan Besar di London terus memantau perkembangan kasus ini. Komunikasi dengan keluarga Reynhard juga dilakukan untuk mendapatkan informasi terbaru dan memastikan hak-hak Reynhard sebagai WNI tetap terlindungi.
Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun penjara atas kasus kejahatan seksual yang melibatkan puluhan korban. Dia dikenal sebagai pelaku kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris.
Sebelumnya diketahui, Greater Manchester Police (GMP) atau polisi Inggris baru saja merilis foto penahanan yang diambil usai menyeret Reynhard Sinaga ke Penjara.
Reynhard Sinaga si predator seks sesama jenis tampak dalam kondisi yang menyedihkan dalam foto terbaru. Selain wajah yang babak belur, matanya tampak sayu serta kondisi hidung yang juga sedikit bengkok.
Melansir BBC, Selasa (5/10), luka pada wajah Reynhard Sinaga diduga berasal dari pukulan korban yang mengamuk setelah sadar usai diperkosa.
Reynhard Sinaga, berdasarkan laporan kepolisian Inggris, memang ditangkap usai salah satu korban sadar dan langsung membuat laporan ke polisi.
Saat ditangkap, Reynhard Sinaga terbukti telah merekam perbuatan menjijikan itu ke ponsel pribadinya. Menurut polisi, jika video-video itu digabungkan, terdapat durasi yang sangat lama hingga ratusan jam.