Kamis, 23 Januari 2025
Holopis.comNewsPolhukamDensus 88 Tangkap 3 Orang Jaringan MIT

Densus 88 Tangkap 3 Orang Jaringan MIT

JAKARTA – Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penangkapan terhadap 3 (tiga) orang terduga teroris dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketiganya adalah RR, MW, dan AS. Ketiganya merupakan jaringan dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Dimana organisasi ekstremis dan teroris ini berafiliasi langsung dengan ISIS (Islamic of Iraq and Syria).

“Pada tanggal 19 Desember 2024, Densus 88 Anti Teror melaksanakan penegakan hukum terhadap penegakan hukum terhadap 3 (tiga) tersangka kelompok teror,” tulis dokumen resmi Densus 88 yang diterima Holopis.com, Jumat (20/12).

Dalam dikumen rilis Densus 88, diketahui ketiganya memiliki peran yang berbeda. Untuk RR, ia merupakan fasilitator sekaligus pelatih militer untuk kelompok MIT dengan spesialisasi bongkar pasang senjata, pelatihan menembak, pelatihan tempur dengan teknik kamuflase hingga pembuatan bahan peledak.

RR ditangkap pada hari Kamis, 19 Desember 2024 dini hari di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampena Kota, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawes Tengah.

Kemudian untuk MW ditangkap karena perannya sebagai pelaku tindak pidana kriminalitas penembakan hingga membuat warga di Poso meninggal dunia.

Walaupun tak dijelaskan secara pasti detail kejahatan langsung yang dilakukan oleh MW, namun ia diketahui memiliki peran sebagai kurir logistik untuk bahan pembuat bom di camp Daeng Koro yang ada di pegunungan Poso, di mana lokasi pelatihan militer (Tadrib Asykari) dilakukan.

MW ditangkap pada hari Rabu, 4 September 2024 pagi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara untuk AS, ia memiliki peran sebagai pelatih militer di Daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Kemampuannya adalah melakukan perakitan bom atau bahan peledak, teknik perang, hingga membaca peta.

Dalam catatan Densus 88, AS sebenarnya teridentifikasi hendak melaksanakan serangan teror bom di Bank-bank yang ada di Poso dan Parigi pada tahun 2013.

AS berhasil ditangkap pada hari Kamis, 19 Desember 2024 subuh di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-una, Sulteng.

“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tutur Densus 88.

Dalam operasi penangkapan mereka, telah diamankan sejumlah barang bukti, diantaranya adalah satu pucuk senapan PCP beserta tasnya. Kemudian 2 bilah pisau karambit, 1 buah HT (handy talkie), dan 1 set peralatan masak untuk kamping. Kemudian ada juga 1 bilah badik, 1 buah kompas, serta 1 buah sarung senjata.

Selain itu, diamankan juga sejumlah buku, di antaranya adalah ; 1 buku berjudul Kitab Tauhid 1 sampai 3 karangan Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan. Kemudian 1 buah majalah Hidayatullah.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral