JAKARTA – Bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,1 mengguncang Tanimbar, Maluku, pada Kamis (19/12), sekitar pukul 17.51 WIB sore tadi.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tektonik ini memiliki episenter pada koordinat 6,32° LS ; 130,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 207 km arah Barat Laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 149 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (19/12).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah dan Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat, dengan skala intensitas II – III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Kemudian di daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hingga pukul 18.17 WIB pun, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kendati demikian, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutupnya.