Minggu, 19 Januari 2025

Menko Zulhas Yakinkan Petani RI Bakal Stop Impor Bahan Pangan

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengaku yakin, Indonesia akan segera berhenti melakukan impor bahan pangan pokok mulai tahun 2025, salah satu bahan pokok tersebut yakni gula.

Keyakinan itu disampaikan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan dihadapan para petani saat meninjau ladang tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Kamis (19/12).

“Kita tahun depan tidak impor gula, jagung untuk konsumsi, tidak impor barang, dan tidak impor beras,” ujar Zulhas dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (19/12).

Menurut Zulhas keyakinan tersebut lantaran dirinya melihat kemampuan daya tanam tebu, yakni tanaman penghasil gula di Indonesia yang terbilang cukup besar. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan gula dalam negeri.

Ia pun cukup optimistis melihat potensi produksi gula di dalam negeri. Sebab menurutnya, produksi gula di Indonesia mencapai 2,4 juta ton setahun dari kebutuhan gula produksi nasional mencapai 3,1 juta ton.

“Tahun depan diperkirakan akan 2,6 juta ton, tapi saya meyakini bisa sampai 2,7 juta ton. Kurang 500 ton, putuskan tidak usah impor cuma diputuskan dirawat kebunnya, saya optimis,” katanya.

Adapun langkah penghentian impor itu, lanjut Zulhas, adalah untuk mendukung langkah pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu singkat.

Kendati demikian, Zulhas mengakui terdapat kekurangan 500 ribu ton pasokan gula nasional. Namun ia yakin dengan stok gula nasional darı tahun 2024 ini, serta program pembukaan lahan tebu baru yang mampu menggenjot hasil panen tebu mampu memenuhi kekurangan tersebut.

“Kita ada stok dan tentu ada opsi lain pembukaan lahan baru. Itu nanti masih mau dirapatkan di provinsi,” tandasnya.

Namun pada intinya, mantan Menteri Perdagangan itu melihat semangat petani tebu dan antusiame mereka menjadi modal pemerintah dalam meraih swasembada pangan, khususnya komoditas gula.

Terlebih pemerintah juga sudah mencanangkan perbaikan sarana infrastruktur pertanian, mulai dari irigasi dan penyediaan alat pertanian yang modern, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pangan.

“Saya optimistis, coba lihat sekarang di Malang ini, halaman rumah aja ditanami tebu, jadi rakyat kita itu sebetulnya kan pekerja keras asal kalau sudah menanam jangan rugi,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral