JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku sempat mempertanyakan alasan Jokowi pernah mempercayakan jabatan Menteri Investasi dan Kepala BKPM kepada seorang Bahlil Lahadalia.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo di hadapan Bahlil saat perayaan HUT Golkar di Kawasan Sentul, Jawa Barat pada Kamis (12/12).
Dimana Presiden mulanya menyinggung tidak terlalu kenal lama dengan Bahlil yang pernah berseberangan dengan dirinya di Pilpres 2019.
“Hadir hari ini saya melihat semangat yang baik terutama dari Ketum saudara, Ketum baru, beliau saya kenal juga tidak lama baru-baru saja kita kenal, baru, baru. Karena waktu 2019 sepertinya saudara berada di tim yang lain,” ucap Presiden Prabowo Subianto.
Meski mengaku baru mengenal, Presiden Prabowo pun memantau gerak-gerik Bahlil selama di kabinet bersama dirinya. Meskipun kemudian di dalam hatinya Presiden mempertanyakan latar belakang seorang Bahlil bisa menjadi seorang menteri.
“Serius ini. Waktu saya gabung dengan pak Jokowi di kabinet, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi menteri investasi. Biasanya menteri investasi lulusan di universitas Amerika, iya kan? Harvard, atau Standford, atau Berkeley, kalau gak Amerika minimal Inggris lah Oxford, Cambrige, atau Sorbon,” bebernya.
Dengan latar belakang daerahnya, Presiden menganggap Bahlil tidak seharusnya memegang jabatan di Menteri Investasi.
“Aneh ini kenapa pak Jokowi milih pak Bahlil Menteri Investasi, apalagi beliau dari Papua kan. Biasanya itu jabatannya menteri pembangunan desa tertinggal, tapi beliau pilih menteri investasi,” imbuhnya.
Saking penasarannya, Prabowo kemudian mengaku sampai bertanya secara langsung kepada Bahlil mengenai latar belakang pendidikannya.
Dari pertanyaan tersebut, Prabowo baru memahami bahwa sosok Bahlil terbilang orang yang pintar dalam memanfaatkan keadaan.
“Habis itu anda kalau ketemu investor asing gimana, saya gak mau tanya anda bahasa Inggrisnya bagus nda, dia bilang ke saya nda ada masalah lah itu. Itu pengusaha pejabat dari Korea juga gak bisa inggris, dari Jepang juga gak bisa bahas Inggris. Saya punya 4 penerjemah,” ucap Presiden membeberkan isi percakapannya.
Dari hasil percakapan tersebut, Prabowo pun mengaku merasa takjub dengan kecerdikan seorang Bahlil Lahadalia.
“Pinter juga orang ini. Walaupun universitasnya gak ada di Google, ternyata saya lihat boleh juga orang ini,” tutupnya.