JAKARTA – Pemerintah mengupayakan berbagai langkah dalam mengantisipasi potensi curah hujan tinggi pada akhir tahun 2024.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung pada Selasa (10/12), Menko PMK Pratikno menekankan pentingnya pelaksanaan modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak bencana alam.
“Akan dilanjutkan terus modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan tidak bisa meniadakan tidak mungkin tapi mengurangi,” kata Pratikno dalam penjelasannya.
Selain itu, Pratikno juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan petugas teknis di lapangan dalam mengantisipasi apabila terjadinya bencana alam.
“Jangan sampai lengah. Apel siaga akan terus dilakukan secara rutin. Dalam minggu ini akan dibentuk posko bersama, pihak-pihak terkait di BNPB agar mudah dimonitor dari waktu ke waktu,” tegasnya.
Pratikno berharap, dari sejumlah langkah yang telah diupayakan tersebut dapat meminimalisir dampak yang akan datang.
“Seandainya banjir tidak terhindarkan, kita siap siaga untuk merespon cepat agar beban masyarakat bisa diminimalisir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyebutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) menjadi salah satu langkah efektif dalam rangka mengurangi curah hujan yang turun.
“OMC ini sangat bagus sangat efektif meskipun bukan satu-satunya cara mengungrangi bencana yang datang, kami siap jika ada yang meminta (OMC) kita bergerak setelah ada status kedaruratan,” kata Suharyanto.
“Kita harapkan bisa mengurangi jumlah hujan yang turun secara ekstrem, yang kita lihat di Jakarta satu dua hari ini salah satu bukti bahwa OMC tepat atau berhasil dilaksanakan,” sambungnya.
Selain itu, Suharyanto menjanjikan akan memberikan dukungan berupa logistik dan peralatan khususnya bagi BPBD yang daerahnya berpotensi terjadi banjir.
“BNPB siap memberikan penebalan logistik dan pralatan dan anggaran, mekanisme ada sesuai perundang-undangan,” tukasnya.
Dirinya mengungkapkan khusus Provinsi Jawa Barat, telah diberikan dukungan tersebut beberapa waktu lalu. Namun BNPB tetap akan memberikan kembali jika ada kebutuhan yang belum terpenuhi.
“Kemarin sudah dilaksanakan (pemberian bantuan) di Jawa Barat, Kabupaten/Kota di Jawa Barat sudah ditebalkan baik anggaran dan logistik peralatanya. Mungkin ada yang belum terdukung, silakan masing-masing evaluasi kondisi logistik peralatannya dan dalam kesempatan pertama bisa mengajukan (ke BNPB),” tuturnya.