Waskita Garap Proyek Tol Patimban untuk Dukung Program KEK di Subang

BNCC Techno Talk 2024

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendorong kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Patimban, salah satunya di kawasan Subang, Jawa Barat. Ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan tersebut yang diklaim akan menjadi pondasi kuat pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah konferensi pers sebelumnya mengatakan, jika kebijakan KEK telah sukses diterapkan di China dan segera akan diimplementasikan di tanah.

Sebagaimana diketahui sebelumnya pemerintah telah menetapkan sebanyak 22 KEK dengan total nilai investasi yang dapat menembus hingga Rp187,5 triliun hingga kuartal pertama 2024. Dari jumlah tersebut, hingga hingga sudah ada sebanyak tujuh KEK tambahan, salah satunya KEK Patimban.

“Sehingga dengan Special Economic Zone (KEK), lima sampai 10 tahun ini kita akan diperkirakan gasnya (pertumbuhan ekonomi) lebih kencang lagi,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Selanjutnya Corporate Secretary Waskita karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, hingga kini selaku kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyebut hingga saat realisasi pengerjaan jalan Tol Akses Patimban telah menyentuh angka 29,09 persen.

“Tol Akses Patimban bisa menjadi alternatif ruas penghubung arus lalu lintas dari dan menuju ke Pelabuhan Internasional Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa Ruas Cipali (Cikopo-Palimanan). Jalan tersebut juga diperkirakan akan meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari Kawasan Industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang,” jelas Ermy di Jakarta,(6/12).

Ia menambahkan, jarak tempuh Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer (km) yang menghubungkan Jalan Tol Trans Jawa Ruas Cipali ke Pelabuhan Patimban itu, rencananya dapat dilalui dalam waktu kurang lebih 23 menit. Jalan ini pun bisa dimanfaatkan untuk membagi beban kemacetan pada pelayanan arus logistik yang ada di Pelabuhan Internasional Tanjung Priok.

Kemudian memberikan akses yang layak bagi kendaraan menuju dan dari Pelabuhan Patimban ke daerah belakang pelabuhannya (hinterland). Proyek yang ditargetkan selesai dibangun pada 2025 itu dapat pula memberikan alternatif bagi kendaraan yang berasal dari Kabupaten Indramayu-Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu-Kabupaten Purwakarta, serta Kabupaten Karawang-Kabupaten Indramayu.

“Keberadaan Tol Akses Patimban ini memiliki multiplier effect. Di antaranya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan wilayah di Kabupaten Subang dan sekitarnya, sehingga tidak hanya industri besar yang dapat berekspansi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun berkesempatan mengembangkan usahanya,” ucapnya.

Ermy melanjutkan, manfaat Tol Akses Patimban sejalan dengan Asta Cita Presiden. Maka tidak hanya melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, tapi juga meningkatkan lapangan pekerjaan berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, sekaligus melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Sebagai informasi, Tol Akses Patimban memiliki panjang hingga 37,05 km. Sepanjang 22,94 km di antaranya merupakan porsi pemerintah, sedangkan 14,11 km sisanya dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pada porsi pemerintah, pengerjaan proyek dibagi menjadi empat paket. Lalu khusus Paket II sepanjang 6,20 km, dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Abipraya dengan total nilai kontrak sebesar Rp 873,54 miliar.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Terkait

Berita Lainnya

Selamat Bekerja Prabowo Subianto

Berita Terbaru

Viral

Enable Notifications OK No thanks