JAKARTA – Investor asing semakin gencar melepas kepemilikan saham PT Alamatri Resources Indonesia Tbk (ADRO), emiten batu bara milik Boy Thohir yang sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy (JK:ADRO).

Dalam tujuh hari perdagangan terakhir, aksi jual oleh investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) sebesar 152,96 juta lembar saham.

Pada pekan lalu, volume pembelian saham ADRO oleh investor asing tercatat sebesar 88,66 juta lembar. Namun, aksi jual yang mencapai 185,31 juta lembar menghasilkan net sell sebesar 96,63 juta lembar saham.

Tekanan jual saham ADRO oleh investor asing berlanjut hingga pekan ini. Pada perdagangan Senin dan Selasa (25-26 November 2024), net sell masing-masing tercatat sebesar 7,03 juta lembar dan 49,29 juta lembar saham.

Sejak awal perdagangan hari ini, harga saham ADRO telah merosot 910 poin atau 24,80 persen, mencapai level Rp2.760 per lembar hingga pukul 10.17 WIB. Dalam periode sebulan terakhir, harga saham ADRO turun 920 poin atau 25 persen.

Namun, secara jangka menengah, harga saham ADRO masih menunjukkan tren positif. Dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya naik 70 poin atau 2,60 persen. Bahkan, sejak awal tahun ini, ADRO mencatatkan kenaikan harga sebesar 270 poin atau 10,84 persen.

Sementara itu, ADRO baru saja mengumumkan rencana pembagian dividen tunai sebesar US$2,62 miliar untuk tahun buku 2023. Dividen ini akan diberikan kepada para pemegang saham yang tercatat pada recording date pada 29 November 2024, dan pembayaran akan dilakukan pada 6 Desember 2024.