MAKASSAR – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Danny Pomanto yang merupakan calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1 mengatakan, selama dirinya cuti kampanye, Pemerintahan Kota Makassar hancur lebur. 

“Hancur lebur, hancur lebur,” Kesal Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto itu dikutip, Rabu (27/11). 

Dia merinci, jika ada beberapa masalah yang terjadi selama dirinya cuti dan jabatan Wali Kota Makassar dijabat oleh Penjabat (Pj). 

“Pertama, yakni perilaku koruptif meraja Lela, karena SPPD di potong-potong. Sebelumnya tandatangan tidak pakai bayar-bayar, malah sekarang diminta bayarannya,” ungkapnya. 

Kedua, lanjut Danny, semua program strategis tidak dijalankan. Termasuk program motor listrik.

“Akhirnya motor listrik sampah ini sekarang kurang di kota, sehingga banyak sampah yang tidak diangkut,” lanjutnya. 

Ketiga, beber Danny, ada oknum yang memaksa camat dan lurah untuk mendukung salah satu calon Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar tertentu. 

“Itu kan rusak sekali namanya. Oknum itu di Pemkot Makassar. Tentunya terjadi pengkotak-kotakan di Pemerintah Kota Makassar,” bebernya. 

Setelah dirinya kembali aktif jadi Wali Kota Makassar, Danny Pomanto langsung mengatasi berbagai masalah setelah ditinggal cuti selama dua bulan. 

“Saya kan sudah kembali aktif, jadi orang-orang seperti itu di kasi keluar saja,” tegasnya.