JAKARTA – Aktor sekaligus penyanyi muda berbakat Mohammad Abidzar Al-Ghifari, kini memperluas jangkauan aktingnya dengan mengambil peran dalam film ‘Guna-Guna Istri Muda’. Film produksi sutradara Robby Ertanto ini menjadi debut Abidzar di genre horor thriller.
Dalam film tersebut, Abidzar memerankan karakter Leo, seorang anak yang tumbuh di keluarga yang erat kaitannya dengan praktik ilmu hitam.
“Oke, jadi di film baru gue yang berjudul Guna-Guna Istri Muda ini, gue berperan sebagai salah satu anak dari, ya, salah satu orang tua yang menggeluti ilmu hitam. Gue jadi anaknya bernama Leo,” ujar Abidzar Al Ghifari, dikutip Holopis.com, Senin (18/11).
Peran ini memberikan tantangan baru bagi Abidzar, yang sebelumnya lebih sering terlibat dalam peran dengan tema ringan atau drama. Membawakan karakter Leo yang kompleks, ia dituntut untuk mengeksplorasi sisi gelap dan dinamika emosional yang jarang ia tampilkan sebelumnya.
Abidzar mengungkapkan bahwa peran ini membutuhkan usaha ekstra dalam memahami latar belakang dan motivasi karakter Leo, terutama dengan nuansa misteri dan elemen psikologis yang kental.
“Karakter ini seru banget, banyak flip-flop, emosi-emosi yang harus berubah. Itu bikin gue akhirnya tertarik sama karakter ini. Ditambah lagi, filmnya seru banget, adaptasi dari film legend tahun 70-an yang bagus banget,” kata Abidzar.
Menurut Abidzar, sulitnya menemukan versi asli film ini membuatnya memilih untuk menonton versi remaster tahun 1988. Meskipun begitu, ia mengaku tetap mengalami tantangan dalam memahami sepenuhnya karakter Leo. Akhirnya, ia menghidupkan karakter tersebut dengan mengandalkan imajinasinya sendiri.
“Ini kan nggak begitu horor, lebih ke agak thriller gitu. Jadi itu kenapa gue ambil, karena ada unsur thriller dan dramanya,” jelas Abidzar.
Abidzar mengungkapkan bahwa ia percaya pada keberadaan hal-hal gaib, namun tetap memandangnya secara rasional dan dalam kerangka keimanan. Baginya, kepercayaan terhadap hal tersebut tidaklah sesuatu yang bertentangan dengan agama, melainkan bagian dari pemahaman spiritual yang wajar.
“Dari tadi kan gue bilang, ya gue percaya. Gue nggak dinyanyain kalau gue nggak percaya. Sebagai orang yang beragama dan beriman, gue nggak menolak hal kayak begituan,” tegasnya Abidzar.
Saat membahas proses pembangunan karakter Leo, Abidzar menjelaskan bahwa ia fokus pada penguatan elemen emosional dan fisik. Ia juga merasa bahwa pemahaman terhadap dunia seperti yang digambarkan dalam film ini tidak sesuatu yang asing baginya.