JAKARTA – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa saat ini memang tak mudah dipungkiri banyak masyarakat yang tak sepenuhnya percaya dengan Polri dalam pemberantasan judi online.
Hal ini disebabkan karena banyaknya kasus yang ditangani Polri dan menyeret pihak-pihak tertentu akhirnya tak kunjung tuntas.
“Karena pengalaman masa lalu, banyak yang ragu dan khwatir, penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yang paling bertanggungjawab dan terlibat,” kata Mahfud MD dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (17/11).
Tak sekadar kasus yang menggeliat di Kementerian Komdigi saja, bahkan kasus terbaru yakni penangkapan Ivan Sugianto, sang pengusaha tempat hiburan malam yang disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan sejumlah petinggi aparat di Surabaya juga menjadi catatan tersendiri dari publik.
“Begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yang menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adalah palsu dan hanya pemeran pengganti,” ujarnya.
Hanya saja dengan pengalamannya sebagai Menko Polhukam dan kedekatannya dengan sejumlah petinggi di Polri, Mahfud MD menilai bahwa dua kasus yang sangat disorot publik tidakan akan dipermainkan oleh institusi Kepolisian.
Bahkan menurut Mahfud, Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dipastikan akan menyeret semua pihak yang terlibat pelanggaran hukum dalam dua kasus itu, yakni judi online yang berpotensi menyeret pejabat negara, hingga kasus Ivan Sugianto yang saat ini berproses di Satreskrim Polrestabes Surabaya.
“Menurut sumber yang saya peroleh, POLRI tidak bersandiwara atas 2 kasus itu. (1) Penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku. (2) Ivan Sugianto yg ditangkap itu asli. Saat pelimpahan ke Kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kepada publik tanpa memakai masker,” pungkasnya.