HOLOPIS.COM, JAKARTA – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kembali membuka sejumlah titik pengungsian untuk warga yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, langkah tersebut dilakukan melihat aktivitas dan juga cakupan radius zona bahaya bertambah luas.
“Pemerintah dalam hal ini dibawah kendali BNPB kembali membuka beberapa titik lokasi pengungsian. Ini dilakukan karena titik – titik lokasi pengungsian yang terletak di Kabupaten Flores Timur sudah tidak cukup menampung pengungsi yang terus bertambah,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (10/11).
Satu tempat pengungsian terbaru yang sudah mulai menampung masyarakat yang menungsi sejak kemarin sore adalah SDK Eputobi yang berada di Kecamatan Titehena.
“Rencananya jika pengungsi masih terus bertambah, akan kembali disiapkan titik – titik pengungsian lainnya,” imbuhnya.
Abdul mengatakan, BNPB berkolaborasi dengan pihak lainnya terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi para pengungsi, antara lain dengan menyiapkan tenda tambahan jika memang nantinya Gedung sekolah tidak dapat menampung para masyarakat.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya mengeluarkan perubahan zona rekomendasi yang sebelumnya radius 8 kilometer untuk sektoral barat daya – barat laut menjadi 9 kilometer. Peringatan ini berlaku sejak hari ini Sabtu (9/11) pagi.
Merujuk catatan PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki beberapa kali mengalai erupsi eksplosif besar dalam dua hari terakhir, yaitu Jumat 8 November 2024 terjadi rentetan erupsi. Diawali dengan erupsi pada pukul 01:25 WITA dengan tinggi kolom erupsi sekitar 5000 meter dari atas kawah G. Lewotobi Laki-Laki dan diikuti dengan awan panas sejauh 3000 meter ke arah timur laut.
Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 07:48, 10:23, 10:44 dan 13:14 WITA dengan tinggi kolom erupsi berkisar 1.000 – 2.500 meter. Pada pukul 13:55 WITA kembali terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi kolom mencapai 8.000 meter, intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
Kemudian pada Sabtu 9 November 2024 pukul 04:47 WITA terjadi erupsi dengan kolom erupsi mencapai 9.000 meter, kolom berwarna coklat kelabu tebal dan condong ke barat daya, barat dan barat laut. Erupsi ini diikuti juga dengan kejadian Awan Panas dengan jarak luncur lk. 2.000 meter dari pusat erupsi ke arah barat laut. Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 07:16, 08:50, 11:23, 12:33, 12:53, 15:08, 16:40, 18:15, 19:42 WITA dengan tinggi kolom erupsi berkisar 1.000 – 6.000 meter.