HOLOPIS.COM, JAKARTA – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengungkapkan adanya potensi bahaya susulan pasca erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, meskipun erupsi utama telah terjadi, potensi ancaman lahar hujan dan hujan abu vulkanik masih mengancam masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Oleh karena itu kami mengingatkan apabila hujan dengan intensitas tinggi terjadi, lahar hujan dapat terjadi, terutama di kawasan hulu sungai yang berasal dari gunung tersebut, seperti Desa Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/11).
Abdul kemudian meminta masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan lahar. Selain itu, hujan abu yang melanda sejumlah wilayah juga mengancam kesehatan masyarakat.
“Oleh karena itu, pihak berwenang mengimbau agar warga yang terdampak menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan mereka dari partikel-partikel abu yang dapat membahayakan kesehatan,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan BPBD telah menetapkan status Tanggap Darurat dengan nomor BPBD.300.2.2.5/24/BID.KL/XI/2024 yang berlaku selama 58 hari, mulai 4 November hingga 31 Desember 2024.
Penetapan status ini bertujuan untuk memastikan upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara lebih terkoordinasi dan efektif.
Abdul kemudian juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah setempat serta tim penanggulangan bencana.
“Warga di radius 7 km dari puncak gunung diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah dan memperhatikan potensi bahaya lahar hujan dan abu vulkanik,” imbaunya.
“Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan dan hanya mempercayai informasi yang berasal dari sumber resmi,” tambahnya.