Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sukses menjadi seorang aktor peran dengan bakat yang luar biasa dengan beragam penghargaan, tak lantas membuat Reza Rahadian berpuas diri. Kini, Reza mulai mengepakan kiprahnya di perfilman tanah air dengan terjun menjadi seorang sutradara dalam rumah produksi miliknya sendiri, Gambar Bergerak.

Sebagai fim panjang perdananya, Reza mmeilih ‘Pangku’ menjadi judul film yang juga diproduseri oleh Arya Ibrahim tersebut. Judul Pangku ini dijelaskan pemeran Habibie dalam film Habibie dan Ainun ini terinspitasi dari sebuah tradisi praktik penjualan kopi yang disertai layanan teman wanita untuk mengobrol yang berada di wilayah Pantura 

“Kalau bicara background sedikit ya, pangku dalam artian yang sebenarnya adalah memangku. Ada sebuah tradisi namanya kopi pangku ini di daerah wilayah Pantura pantai utara. Tradisi ini sebenarnya berjalan dari daerah yang cukup jauh tapi sebagian melintasi wilayah Cirebon, Indramayu dan lain-lain,” ujar Reza dalam konfrensi pers film Pangku di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/10). 

Tradisi ini kata Reza ia lihat pertama kali saat menjalani shooting film lain sekitar lima hingga enam tahun lalu. Saat itu disebutkan pria berusia 37 tahun tersebut terlintas dibenaknya ia angkat mengangkat tradisi ini apabila membuat sebuah karya film di masa depan. 

“Kemudian cerita itu baru berkembang dari tahun lalu sebenarnya setelah kita ngobrol ngobrol sama beberapa orang kemudian akhirnya tercapai dan terpilih penulis saya juga terlibat sedikit di dalamnya. Jadi pangku adalah sebuah cerita tentang perjuangan perjalanan hidup seorang perempuan yang bernama Sartika yang mencoba untuk bertahan hidup di tengah himpitan, di tengah krisis yang menimpa dirinya dan bagaimana journey kehidupan dia mudah-mudahan nanti teman-teman bisa saksikan,” terangnya. 

Film perdana dan juga debutnya sebagai sutradara ini lanjut Reza, ia persembahkan secara khusus teruntuk sang ibunda tercinta Pratiwi Widantini Matulessy. Reza ingin film ‘pangku’ bisa memberikan ikatan emosiona bagi pera penontonnya, terlebih mengisahkan perjuangan seorang wanita yang bertahan dari kerasnya kehidupan. 

“Buat saya sebagai kreator film, ini adalah surat cinta saya untuk Ibu saya gitu, Film pertama seharusnya sesuatu minimal ada keterikatan batin ada ikatan emosional untuk kemudian bisa diwujudkan. Jadi film ini saya persembahkan untuk ibu saya tercinta, seorang wanita yang tangguh dan kuat. Saya selalu melihat perempuan itu adalah figur yang amat sangat luar biasa dan itu terwakili ketika saya melihat ibu saya,” sebutnya. 

Selain disutradarai oleh Reza Rahadian, film ini juga dibitai oleh sederet aktor kenamaan tanah air mulai dari Christine Hakim, Fedi Nuril, Claresta Taufan, Devano Danendra, Shakeel Fauzi dan masih banyak lainnya. 

Sebagai tambahan, sebelumnya Reza Rahadian telah menyutradarai beberapa film pendek berjudul Sebelah (2011) yang memenangkan penghargaan film pendek terbaik di LA Lights Movie Award 2012, dan terlibat dalam sebuah film antologi berjudul Wanita Tetap Wanita (2013). Pada tahun 2020, ia juga pernah menyutradarai miniseri berjudul Sementara, Selamanya.