HOLOPIS.COM, JAKARTA – Roman Picisan adalah lagu yang dipopulerkan oleh Dewa 19, grup band rock legendaris asal Indonesia. Lagu ini menjadi salah satu hits dari album “Kerajaan Cinta,” yang dirilis pada tahun 2017.
Diciptakan oleh Ahmad Dhani, pendiri Dewa 19, lagu ini merupakan karya yang menunjukkan kematangan musik dan emosi, di mana Dhani juga berperan sebagai produser dan pengaransemen bersama Erwin Gutawa.
Bergenre rock simfoni, “Roman Picisan” menggabungkan elemen rock dengan aransemen orkestra, menciptakan nuansa megah yang mendalam. Gaya musik ini memberikan karakter tersendiri, menjadikan lagu ini sangat mudah diingat dan dicintai oleh para pendengar.
Adapun lirik “Roman Picisan” menggambarkan ungkapan perasaan seseorang kepada pujaan hatinya. Dalam kisah ini, terdapat perasaan cinta yang tulus, tetapi juga disertai dengan patah hati. Meskipun si tokoh masih mencintai, ia menyadari bahwa ia tidak dapat bersama dengan orang yang dicintainya.
Salah satu lirik yang mencolok, “Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris, iris segala janji,” mengungkapkan bahwa cinta tidak selalu berarti memiliki. Ini menunjukkan kedalaman emosi dan kompleksitas perasaan manusia dalam cinta, di mana cinta sejati bisa berarti merelakan.
Nah, berikut ini lirik lagu Roman Picisan yang dipopulerkan oleh Dewa 19 :
Tatap matamu bagai busur panah
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku
Meski kau simpan cintamu masih
Tetap nafasmu wangi hiasi suasana
Saat ku kecup manis bibirmu
Cintaku tak harus, miliki dirimu
Meski perih mengiris
Iris segala janji
Aku berdansa diujung gelisah
Diiringi syahdu lembut lakumu
Kau sebar benih anggun jiwamu
Namun kau tiada
Menuai buah cintaku
Yang ada hanya sekuntum rindu
Cintaku tak harus
Miliki dirimu
Meski perih mengiris
Iris segala janji
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
Tuk sekedar menemani, tuk melintasi wangi
Yang s’lalu tersaji di satu sisi hati
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
Tuk sekedar menemani, tuk melintasi wangi
Yang s’lalu tersaji di satu sisi hati
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
Tuk sekedar menemani, ‘tuk melintasi wangi
Yang slalu tersaji di satu sisi hati
Cintaku tak harus, miliki dirimu
Meski perih mengiris
Iris segala janji
Cintaku tak harus, miliki dirimu
Meski perih mengiris
Iris segala janji
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la
Sya-lala-lala-la