Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhammad Tito Karnavian merupakan satu dari sekian menteri yang dipertahankan oleh Prabowo Subianto untuk melanjutkan kepemimpinannya di kementerian pada Kabinet Indonesia Maju. Jika di era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, Tito dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri, kini di era kepemimpinan Prabowo-Gibran, ia kembali menduduki jabatan yang sama.

Ia merupakan purnawirawan Polri yang memiliki jabatan terakhir kedinasan di Korps Bhayangkara sebagai Kapolri. Kiprahnya cukup besar setelah berhasil melalui dinamika sosial politik 212.

Profil Tito Karnavian

Nama lengkap : Muhammad Tito Karnavian
Tanggal lahir : Senin, 26 Oktober 1964
Tempat lahir : Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Zodiak : Scorpio
Shio : Naga
Istri : Tri Suswati
Anak : Muhammad Garda Ramadhito (Agga), Laviyah Augusta (Via), dan Muhammad Taufan (Opan)
Ayah : Achmad Saleh
Ibu : Kordiah
Instagram : @titokarnavian
Tiktok : @tito.karnavian
X : @titokarnavian_
Almamater : Akademi Kepolisian, Universitas Exeter, Universitas Massey, Universitas Teknologi Nanyang
Kedinasan : Polri
Pangkat : Jenderal Polisi Purnawirawan
Komando : Kopassus
Kesatuan : Reserse
Pekerjaan : Birokat, Menteri

Sejarah Singkat Tito Karnavian

Tito adalah putra Palembang berdarah campuran Jawa-Sumatera. Ia merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Fun fact-nya, Tito ternyata pernah menempuh pendidikan AKABRI pada tahun 1987 usai tamat dari SMA Negeri 2 Palembang. Alasan dirinya masuk pendidikan tentara karena gratis dan tidak ingin membebani ekonomi orang tua.

Hingga akhirnya, Tito juga berhasil menempih pendidikan di Inggris dengan menjadi Mahasiswa di Universitas Exeter untuk bidang studie Ilmu Kepolisian. Lantas ia kembali ke Indonesia dan masuk ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) pada tahun 1996 dan meraih gelar S1.

Sepanjang karirnya di Kepolisian, Tito pernah dipercaya menjadi Komandan Densus 88 Anti Teror saat pangkatnya masih AKBP. Dalam operasinya di badan khusus bentukan Polri tersebut, Tito berhasil melumpuhkan teroris Jamaah Islamiyah bernama Dr Azhari di Kota Batu, Jawa Timur pada tanggal 9 November 2005.

Selain itu, Tito juga pernah ditugaskan menjadi Kapolda Papua hingga Kapolda Metro Jaya. Kemudian di tahun 2016, Tito dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Masih di tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo kala itu mengirimkan surat presiden kepada DPR RI, yang mana berisi penunjukan Muhammad Tito Karnavian sebagai Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun. Hasilnya, DPR setuju dan Tito lolos fit and proper test oleh Komisi III DPR RI. Akhirnya pada tanggal 13 Juli 2016, Tito dilantik menjadi Kapolri.

Purna tugas menjadi Kapolri, Tito kembali mendapatkan kepercayaan dari Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Hingga berakhirnya masa bakti Kabinet Indonesia Maju dan digantikan oleh Kabinet Merah Putih, Tito kembali dipercaya menduduki jabatan yang sama yakni sebagai Menteri Dalam Negeri.