HOLOPIS.COM, JAKARTA – Maruarar Sirait, atau akrab disapa Ara, adalah sosok politisi kawakan yang dikenal dengan pandangan nasionalis dan komitmen kuat terhadap rakyat.
Terpilih sebagai Menteri Perumahan Rakyat dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, Ara hadir dengan latar belakang politik dan pengalaman legislatif yang panjang.
Sebagai mantan politisi senior PDI-P yang kini bergabung dengan Partai Gerindra, Maruarar membawa sejarah karier yang sarat pengalaman ke dalam pemerintahan.
Latar Belakang dan Pendidikan
Maruarar Sirait lahir di Medan pada 23 Desember 1969, dan ia merupakan putra dari Sabam Sirait, seorang politisi kawakan. Ara memiliki pendidikan formal di bidang Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, yang diselesaikannya pada tahun 1996.
Selain berkuliah, ia aktif dalam organisasi mahasiswa seperti Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Bandung dan Resimen Mahasiswa Unpar. Pengalaman organisasinya ini memperkaya pemahamannya dalam politik, terutama dalam negosiasi dan diskusi strategis, serta membentuk pandangan nasionalis dan keberpihakan terhadap kepentingan publik.
Karier Politik di PDI-P
Ara memulai karier politiknya di PDI-P pada tahun 1999, dengan menjabat di Komisi XI DPR RI. Selama empat periode berturut-turut, dari 1999 hingga 2019, ia terlibat aktif dalam pembahasan kebijakan-kebijakan strategis, termasuk isu ekonomi, anggaran, dan perbankan. Sosoknya dikenal sebagai politisi yang kritis dan tegas, serta vokal dalam menyuarakan isu-isu krusial.
Sebagai contoh, pada 1 April 2012, ketika harga BBM hendak dinaikkan, Ara mengusulkan alternatif kebijakan untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, menunjukkan kepeduliannya terhadap ekonomi rakyat.
Sikapnya yang terbuka untuk menyampaikan kritik terhadap kebijakan bahkan dari partainya sendiri memperlihatkan karakter Ara yang berani, serta komitmennya pada prinsip.
Peralihan ke Partai Gerindra
Meskipun sebelumnya dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo, Ara memutuskan untuk bergabung dengan Gerindra pada 2024 setelah PDI-P tidak lagi sejalan dengan Jokowi.
Pada Pilpres 2024, Ara memilih untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sejalan dengan dukungan politik yang diberikan Jokowi pada kandidat ini.
Keputusan ini menunjukkan fleksibilitas Ara dalam menyesuaikan posisinya dengan perkembangan politik nasional, sekaligus menegaskan komitmennya pada pilihan politik yang sesuai dengan kepentingan rakyat.
Pengalaman di Dunia Olahraga dan Jabatan di Satgas Anti Mafia Sepak Bola
Tidak hanya di bidang politik, Maruarar Sirait juga memiliki rekam jejak di dunia olahraga. Pada tahun 2023, ia dipercaya memimpin Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola oleh Erick Thohir, sebagai upaya menumpas mafia pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Kepercayaan ini bukan tanpa alasan, mengingat Ara pernah menjabat sebagai Ketua Steering Committee Piala Presiden dari 2015 hingga 2019.
Kepemimpinannya dalam memberantas praktik mafia di sepak bola menambah dimensi lain dalam karier Ara sebagai sosok yang teguh dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem.
Jabatan di Bidang Bisnis
Selain di dunia politik, Ara juga aktif di sektor bisnis. Ia menjabat sebagai komisaris utama PT Potenza Sinergi dan sebelumnya menjadi manajer di Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) di Unpar Bandung.
Jabatan ini memberinya pengalaman dalam manajemen bisnis dan keuangan, yang menjadi bekal tambahan dalam mengelola kementerian yang kini dipimpinnya.