HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman semakin yakin bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ke depan, sesuai target yang ditetapkan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Menurut Amran, target tersebut sangat mungkin dicapai, mengingat Indonesia sebelumnya pernah mencapai swasembada dalam waktu yang lebih singkat.
“Kami yakin kalau target beliau (Prabowo) empat tahun, kami yakin. Sangat yakin bahwa itu bisa dicapai. Kenapa? Karena dulu kita tiga tahun (swasembada) dan mendapat penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB), jadi penghargaan food security terbaik dunia,” ujar Amran di Jakarta, Kamis (17/10).
Amran menjelaskan, bahwa fokus swasembada pangan ke depan akan tertuju pada komoditas beras, sebagai bahan pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Setelah beras, komoditas jagung juga akan menjadi prioritas karena perannya yang penting dalam ketahanan pangan nasional.
“Itu pangan dulu, beras nomor satu, kemudian jagung, kemudian satu-satu kita beresin. Kalau ini tidak ada (swasembada beras) bisa bermasalah negeri ini. Itu sangat penting. Yang paling penting adalah pangan. Pangan paling penting. Paling utama beras,” jelasnya.
Untuk mewujudkan swasembada pangan, Amran juga mengajak kaum milenial untuk ikut terlibat dalam sektor pertanian. Ia bahkan menawarkan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan bagi para petani muda yang berpartisipasi.
Sejauh ini, Kementerian Pertanian telah melibatkan 3.000 mahasiswa milenial untuk memperkuat sektor pangan di Indonesia. Amran menambahkan bahwa pemerintah masih membutuhkan ribuan mahasiswa lain, dan mereka akan diberikan alat-alat pertanian modern secara gratis.
“Ada milenial generasi muda itu 52 persen. Ini bonus demografi, ini harus kita getarkan, getarannya sampai ke seluruh dunia nantinya. Kami akan rekrut 50.000 (orang), rencana kami, kami berikan traktor gratis gunakan teknologi tinggi dan itu dilibatkan kepada pemuda,” katanya.
Amran juga mendorong para petani, termasuk generasi muda, untuk mendukung transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern. Ia menegaskan pentingnya penggunaan teknologi dan mekanisasi dalam proses bertani, sebagai langkah untuk memastikan sektor pertanian Indonesia lebih maju dan berkelanjutan.
“Generasi muda harus terlibat dalam revolusi pertanian dengan menggunakan teknologi tinggi, kami akan memberikan bantuan alat pertanian modern agar mereka lebih produktif dan efisien sebagai upaya untuk memastikan pertanian Indonesia semakin maju,” tegasnya.